hidupnya

Jas hitamnya menembus dinginnya angin. Dia melangkah cepat menuju stasiun kereta api.

Setiba di peron, matanya langsung tertuju padanya. ditempat biasa mereka bertemu. 'ah, dia selalu lebih cepat dariku' batinnya.

Secangkir kopi kental sudah dipesan untuknya. "Pagi sayang....", sambutnya dengan nada bersalah. Akhirnya mereka pun berbincang-bincang sambil menunggu sepatu mereka yang disemir. setelah aktifitas rutin itu, mereka menuju tempat kerjanya masing-masing.

dan ketika malam tiba, mereka selalu bertemu.
berpeluh kasih.
bercinta.
berdampingan mesra layaknya sepasang kekasih, sebelum kembali pulang kepada istri dan anak-anak mereka masing-masing.

Entah sampai kapan mereka bersembunyi dibalik pekatnya malam.

Comments