untuknya...

sepetak siang,7 tahun yang lalu.

menyusuri setapak napas yang menderu resah.
memaksa jantung terus berdetak
yang mengalun setia dengan segala asanya,

dalam terik itu, dia melangkah...
melewati batas realita.
menyapa dengan alunan yang terekam di setiap musim dengan segala rasanya,

hari berganti, tahun terlewati.
dia tumbuh tanpa pernah kusentuh akarnya,
dia berbuah tanpa pernah kunikmati rasanya,
dia rimbun tanpa pernah ku berteduh dipeluknya,
dia kokoh berdiri tanpa pernah kubersandar disisinya,
mengalun pasti menembus waktu,
dan aku hanya bisa melihatnya saja.





*akulah pemimpimu, kau tau itu*

Comments