FAKTA DRACULA YANG DIMANIPULASI


Sosok Dracula mulai "naik daun" ketika Bram Stoker menjadikannya sebagai tokoh utama dalam novel yang berjudul, DRACULA. Dalam novel tersebut Dracula dikisahkan sebagai vampir yang haus darah. Dracula hanya bisa dikalahkan dengan salib dan bawang putih. Dia akan keluar setiap bulan purnama menemani malam, bergentayangan mengerayangi malam dengan sosok yang berubah-ubah, serigala, kelelawar, atau dalam wujud sosok manusia.

Benarkah Dracula memang ada ? Lalu ada film new moon yang memperkuat orang untuk melamun, bahwa si Cullen itu bisa jadi suatu realitas. Pesona cerita new moon sama dasyat dan imajiner dengan kisah Dracula yang 'suka' darah.Semua itu hanya kebohongan belaka, dan sudah menjadi usaha barat untuk menutup-nutupi, mengaburkan dan menyelewengan segala kebenaran sejarah tentang Dracula. Kalau yang digambarkan Stoker hanya fiksi, lantas siapa sebenarnya Dracula?

Vlad Tsepes III ( 1431 - 1476 M ) atau lebih populer dengan nama Dracula. Dilahirkan di Transylvania, Rumania. Tidak ada catatan tertulis tanggal berapa dia dilahirkan. Sedangkan bulan kelahirannya para sejarawan memperkirakan pada bulan November atau Desember 1431 M. Ia merupakan anak kedua Vlad II sebagai buah perkawinannya dengan Cneajna, seorang putri dari Moldavian.

Sosok nyatanya yang kejam dan bengis itu diubah sedemikian rupa sehingga banyak yang tidak mengetahui siapa sebenarnya Dracula itu. Pengaburan dan penyelewengan itu juga terjadi pada kisah seputar siapa-yang-telah-membunuh-Dracula.

by : Narto Anjala


Sedari kecil Vlad Tsepes berkarakter pendiam, tapi suka berkelahi. Dia gemar berkelahi, sehingga tubuhnya berotot walaupun badannya tidak terlalu besar. Lalu masa kecilnya yang terampas oleh kondisi peperangan, sampai akhirnya dia harus pergi dari keluarga dan teman-temannya. Tak heran semakin dewasa dia memiliki sikap pemberontak. Kebiasaannya menyunduk binatang, menangkap binatang yang ada disekitarnya, entah itu kecoak, tikus, laba-laba, burung, dll. Lalu ia sunduk binatang hasil tangkapannya itu, seperti penjual sate menyunduk irisan-irisan daging. Drakula akan sangat puas ketika melihat binatang itu menggelepar-gelepar menunggu ajal. Sebagian besar korban Dracula dibunuh dengan cara disula. Yaitu, ditusuk mulai dari bagian anus dengan tombak kayu hingga tembus di kepala, tenggorokan, punggung, atau perut. Setelah sula masuk ke dalam tubuh si korban, maka sula tersebut dipancangkan hingga tubuh korban turun sedikit demi sedikit mengikuti berat badan. Pada saat seperti itulah tubuh korban akan menggelepar-gelepar. Pesta penyulaan adalah acara kegemaran Dracula. Dalam pestanya ia menyula 1.000 sampai 3.000 orang (jumlah terbesar yang pernah dicatat adalah 23.000 orang). Dalam pesta ini Dracula duduk di depan sebuah meja dengan makanan tersaji di depannya. sambil melihat korban-korbannya ia menikmati makanannya tanpa terganggu sedikitpun oleh bau darah-darah yang menetes, serta lolongan sekarat korban-korbannya. Setelah itu, dia akan berjalan mengelilingi tiang-tiang pancang sulaannya, dan dia sangat puas bila korbannya masih bergerak dan berteriak-teriak. Selain disula, Drakula punya metode lainnya untuk menyiksa korbannya sampai mati, diantaranya merebus hidup-hidup, menarik korban dengan kuda, dan melemparkan korban pada binatang buas, guna menjalankan metode-metode tersebut Dracula punya tempat-tempat khusus, diantaranya lapangan, alun-alun, penjara bawah tanah, rumah penduduk, bahkan ruang istana. Akibat kekejaman Dracula tersebut, penduduk di sekitar Wallachia (Eropa Timur) menggambarkannya sebagai titisan setan yang haus akan darah. Dari sinilah legenda vampir bermula,

Padahal bukan Dracula yang sepantasnya terkenal, namun seharusnya Sultan Mehmed II [Sultan Turki, yang bergelar Al Fatih = Sang Penakluk].Sejarah Sultan Mehmed II dengan Dracula terekam dalam perang salib. Al Fatih adalah batu sandungan terbesar bagi pasukan salib setelah Saladin/Salahudin. Al Fatih-lah yang mengalahkan Bizantium dan merebut konstantinopel. Dracula adalah pemimpin dari sepasukan prajurit dalam perang salib yang berada di pihak lawan dari Al Fatih.
Tetapi Dracula tidak sepatriot itu untuk membela agamanya. Dia antusias ikut perang salib hanya untuk memuaskan hobinya menyiksa manusia (tawanan perang dari pihak Sultan Mehmed II / Turki). Hal ini adalah salah satu dari alasan Al Fatih memburu Dracula. Dan Al Fatih akhirnya berhasil membunuh Dracula.



*So, hare gene masih ada yang percaya adanya Vampir?!??!..... CPD*

Comments