Ghazw Al-Fikri #2

Sebelum lanjutin materinya, basa basi lagi boleh ya.. 

Yang gak disangka adalah suara ust. nya yang lembut, (*penting banget yak*hehehe...) (kyknya suara saya sama beliau aja volumenya kencengan saya *pentiiiiiing*) karena sebelumnya ngebayangin suaranya pasti menggelegar, berapi-api, seperti isi twitternya, taunya saya salah total. bhahahha ! lembut, cepat, sistematis, saking cepetnya gak ada yang ngobrol doong, hadirin hening, (ada beberapa sih yg bisik-bisik) otaknya pada cerna kata-kata dakwahnya. Subhanallah... baru kali ini tausiyah saya bermutu (halah!) maksudnya materinya kompleks, tapi beliau membungkusnya dengan apik, dari gaya bahasanya dia, humornya,sampai penyampaiannya,.. enakeunlah... hehehe.. Salut sama keistiqamahan + ilmu islam beliau.. (dan saya makin ngrasa kecil aja.. ditambah lagi brasa saltum pas disana, rata-rata pada pake gamis, hijab syar'i gitu, panjang-panjang, bercadar, sementara sayah bororaah -__-'  malu sendiri.. & jadi inget kata-kata di buku (lupa judulnya) " Wanita. Semakin tebal dan panjang pakaiannya seperti itulah imannya. Semakin tipis dan minim pakaiannya seperti itulah imannya". JLEB.) 

rrr... Hayulah kita lanjutin lagi !

Setelah diinget-inget lagi rupanya ada yang kelewat, hehehe... ust. Felix cerita tentang perang Salib juga (1096-1099) tapi karena super kilat (banget) brasa baru sekejap mata, udah ganti kisah aja..hahahha sayanya sih yang gak sigap, hehe.. maaf yaa... etapi, Perang salib mah udah pada tau kan ya.. Jadi mari kita (beneran) lanjutkan !!!

Pada Pasca ‘tanzimat’ Khilafah mulai mengadopsi sistem keuangan, hukum sipil dan hukum pidana prancis. Reformasi militer juga berdasarkan sistem militer prancis dan swedia. Bersamaan dengan itu, benih-benih nasionalisme mulai tumbuh di dunia Islam ; fatatul turk (pemuda turki), fatatul arab (pemuda arab), buktinya, kaum pemuda berlandaskan nasionalisme ini mulai menyerukan disintegrasi Islam berdasar etnis, semisal gerakan ittihad wa taraqiy turki, gerakan ini dapat sambutan dan sokongan hangat dari loji-loji freemason di yunani, dan membiayai mereka, diizinkan rapat di loji mereka. Begitulah kaum Muslim dikerat dengan pisau nasionalisme, ukhuwah dinomorduakan. Warna kulit dan bentuk wajah tokoh-tokoh antek barat seperti Jamaluddin al-Afghani pun diorbitkan untuk menolak Khilafah (penampakannya seperti orang Muslim, berkopiah, baju panjang gitu deh *dikasih liat photo-photonya*) dan munculkan pan-arabisme (persatuan etnis arab) khusus Jamaludiin ini, Khalifah Abdul Hamid II dalam catatan hariannya menyebutnya “pelawak” dan orang yang sangat berbahaya. Si William Ewart Gladstone juga bilang, "selama masih ada buku ini (Al-Qur'an), dunia tidak akan tenang".. maka perang pemikiran pun dimulai, didukung berbagai kalangan pembenci Islam, dan direalisasikan sampai detik ini (Berasa gak?)

Pukulan pamungkas dari barat datang ketika PD 1 (1914-1917). Kaum Muslim terjebak perang melawan sekutu dan kalah total, maka lewat perjanjian sykes-picot (inggris-prancis) wilayah Islam secara formal dipecah belah. 
Antek inggris Lawrence of Arabia menginisiasi pemberontakan negeri-negeri arab di Syam pada 1916-1918, muncullah negeri-negeri baru, termasuk Ibnu Saud yang didukung melakukan pemberontakan, serta Raja Faisal yang memimpin “revolusi arab” juga disupport inggris, maka inggris menggariskan wilayah-wilayah kaum Muslim, dan mengerat mereka menjadi satuan-satuan yang lemah. Lewat inggris pula Mustafa Kemal berhasil mengganti Khilafah Utsmani menjadi Republik Turki, dan Khilafah resmi dihapus pada 3 Maret 1924 (gak heran kalau sampai sekarang di Turki ada pelarangan pakai jilbab).

Sejarah berdirinya negara Indonesia pun gak lepas dari penjajahan mereka, dari masa kesultanan di Aceh sampai Makasar, selanjutnya dari gerakan-gerakan muda pada saat sebelum proklamasi. Banyak sejarah Indonesia yang keliru, yang justru dipublikasikan dan menjadi hapalan kita sedari kecil, padahal coba deh telaah lagi, siapa sih sebenarnya pangeran Diponegoro itu ? Siapa sebenarnya Imam Bonjol ? Siapa sebenarnya Kartini ? Siapa sebenarnya Cut Nyak Dien ?... Gak selesai sampe disitu aja tentunya, kawan.. selama Islam masih ada dimuka bumi, selama itu juga mereka bersiasat untuk menghancurkan Islam, dengan berbagai cara. Yang paling "keliatan" sekarang never-ending-war-nya Palestina, bukan ?

Karena materinya beneran panjaaaaang,...saya singkat aja ya, sbb :

Akar dari Islam adalah Ideologi. 
Ust.Felix membaginya menjadi 2, yaitu :

1. Konsep Islam, terdiri dari aqidah aqliyah (Rukun Iman) dan Solusi Hidup (pemerintahan, perdagangan, perekonomian,dst).
2. Metode Islam, terdiri dari Metode penerapan (Khilafah), metode Penjagaan (Syariat), dan Metode penyebaran (Dakwah).

Lantas mana yang mereka serang dengan Pemikiran mereka ? Beliau menjawab, METODE ISLAM.

Karena waktu sudah habis (jam 20.30) maka tausiyah disudahi dengan do'a penutup dari beliau. Yang (curhat lagi) belum pernah saya denger sebelumnya do'a seindah itu..(aslinya!) do'anya berbahasa Indonesia, bahasanya sederhana tapi entah kenapa dalem banget, karena suaranya lembut, intonasinya pun kelewatanlah *lebay*, jadilah banyak yang terisak. Subhanallah...

Oh ya, beliau merekomendasikan buku "Wajah Peradaban Islam" - Sayyid Al-Waqid.

Semoga dakwahnya jadi penolong kelak. Karena dakwah, pekerjaan kita sehari-hari pun akan menjadi saksi di Akhirat nanti.

Semoga bermanfaat. 



P.S : 
Kata Suami, "Sudah dijanjikan oleh ALLAH SWT, bahwa Islam akan menang dan tegak kembali. Itu sudah JanjiNYA dan pasti akan terjadi. Persoalannya adalah : apakah kita ikut terlibat dalam penegakkannya, atau masih dalam sistem selain Islam ?"

Comments