Ayatul Ahkam Belajar #3

 
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله.


                  💫✨   ISTI'ADZAH   ✨💫
                                BAGIAN 2

 

MAKNA ISTI'ADZAH

💬  Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh hafizhahullahu ta'ala berkata:

 "Seseorang yang membaca Al-Qur'an, membaca  أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, makna أَعُوذُ  adalah "aku berlindung kepada Allah sesembahanku yang di hak yang aku tidak beribadah kepada selain-Nya, aku tidak menyerahkan urusanku melainkan hanya kepada-Nya, (berlindung) dari keburukan "Asy-Syaithan Ar-Rajim" (makhluk) yang dilaknat, dijauhkan dan terusir dari rahmat Allah ﷻ, dari setan-setan bangsa jin dan setan-setan bangsa manusia dari menimpakan gangguan kepada diriku, atau gangguan pada agamaku, atau memalingkan aku untuk beriltizam (komitmen)  dengan perkara Rabbku, dari membawaku kepada hal yang tidak dicintai oleh tuhanku, dan pelindungku yang aku ibadah".
(Al-Fatihah Umul Qur’an Wa Sirrus Shalah Tafsir Wa Taammul, karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh, hal. 21).


📖  Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمۡ عَدُوّٞ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا يَدۡعُواْ حِزۡبَهُۥ لِيَكُونُواْ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

"Sesungguhnya syaitan itu adalah  musuh bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
(QS. Fatir: 6).



MAKNA KOSA KATA



A. MAKNA LAFADZ  الله

💬  Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta'ala berkata: "الله adalah nama bagi Dzat yang suci, nama bagi Rabb ﷻ, asalnya dari kata الإ له yang bermakna المأ لوه (yang diibadahi), huruf hamzah (setelah alif lam)  dibuang dalam rangka untuk meringankan (bacaan),  sebagaimana halnya hamzah dibuang dari lafadz خير dan شر, pada misalnya sabda Rasul صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.:

خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا

Penghilangan hamzah ini agar meringankan bahasa/bacaan dan ini suatu yang ma'ruf dalam bahasa Arab.
(Dalam kitab Ma’ani Asmailahil Husna, Hal 60-68).


📌  Kesimpulan:

Makna adalah المألوه yang diibadahi dengan cinta dan pengagungannya, dengan dasar cinta seseorang melaksanakan  perintah-perintah-Nya dan  dengan  dasar  pengagungan  seseorang  menahan  dirinya  dari perbuatan-perbuatan yang dilarang.



B. MAKNA  السَّميع

Artinya Maha Mendengar, nama ini disebut oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an sebanyak 45 kali di antaranya, firman Allah Ta'ala:

وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ

"Dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat".
(QS.Asy-Syura: 11).


💬  Ibnu Katsir rahimahullahu ta'ala berkata:

"Dia Maha Mendengarkan terhadap semua ucapan hamba-hamba-Nya".
(Ibnu Katsir: II/82).


السّماء   merupakan saja satu nama
Allah ﷻ, yang mengandung dua makna, yaitu:

💠  Pertama:  إدراك المسموع  (mendengar).

📖  Seperti firman Allah Ta'ala:

قَدۡ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوۡلَ ٱلَّتِي تُجَٰدِلُكَ فِي زَوۡجِهَا وَتَشۡتَكِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَآۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ

"Sesungguhnya, Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
(QS. Al-Mujadilah: 1).


📗  Dalam hadits disebutkan,

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى وَسِعَ سَمْعُهُ الأَصْوَاتَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – ( قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ فِى زَوْجِهَا )

Dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: Segala puji bagi Allah ﷻ yang pendengaran-Nya begitu luas mencakup seluruh suara, sesungguhnya telah datang mujadilah (seorang wanita)  kepada Nabi ﷺ berbicara kepada beliau sedangkan aku berada di sisi rumah, aku tidak mendengar ucapannya, maka Allah ﷻ menurunkan firman-Nya.
(HR. Ahmad: 23064, Ibnu Majah: 188).

قَدۡ سَمِ ٱللَّهُ قَوۡلَ ٱلَّتِي تُجَٰدِلُكَ فِي زَوۡجِهَا وَتَشۡتَكِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَآۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ

"Sesungguhnya, Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat".
(QS. Al-Mujadilah: 1).


📗  Dalam sebuah hadits yang lain:

عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فِى سَفَرٍ فَكُنَّا إِذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا فَقَالَ « ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا ، تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا قَرِيبًا »

Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Kami bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berada dalam safar. Lalu jika kami melewati tempat menanjak, maka kami pun bertakbir. Beliau ﷺ pun lantas bersabda: Bersikap lemah lembutlah terhadap diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdo'a pada Dzat yang tuli atau tidak ada, kalian berdo'a kepada Allah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Dekat.”
(HR. Bukhari No. 7386).


💠  Kedua:  استجابة المسوع (pengabulan)


Ada pelajaran menarik:

Kita hendaknya jangan berputus asa dalam berdo'a meminta keinginan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan apa yang kita harapkan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.



C. MAKNA  العليم

Makna  العليم , yaitu Maha Mengetahui disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 157 kali, di antara firman Allah Ta'ala:

قَالُواْ سُبۡحَٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ

"Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Baqarah: 32).


💬  Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullahu ta'ala berkata: "Sesungguhnya Engkau wahai Rabb kami 'Al-'Aliim' Maha Mengetahui dengan tanpa adanya proses ta'lim mengetahui seluruh apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, mengetahui hal-hal yang ghaib,....
(At-Thabariy: I/175).


💬  Beliau juga berkata: "Sesungguhnya Allah ﷻ mengetahui seluruh apa yang disembunyikan pada dada-dada makhluk dari keimanan dan kekafiran, kebenaran dan kebathilan, kebaikan dan keburukan,...."
(At-Thabariy: II/127).


Hendaknya kita menengok hati kita apakah dalam kebaikan atau keburukan, apakah kita imannya semakin tinggi atau menurun, kalau kita ingin diangkat kedudukan kita di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka perbaiki iman kita.

Sesungguhnya Allah mengetahui seluruh apa yang disembunyikan pada dada-dada makhluk-Nya dari keimanan dan kekafiran, kebenaran dan kebathilan, kebaikan dan keburukan.

Allah ﷻ mengetahui segala sesuatu yang besar dan yang kecil.

📖  Allah Ta’ala berfirman:

‎وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang Mengetahuinya Allah kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)".
(QS.Al-An’am: 59).


Ini adalah ilmunya Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jadi Allah ﷻ tahu apa yang kita lakukan semua.



Comments