Ayatul Ahkam Belajar #6

 

   ๐Ÿ’ซ✨  ISTI'ADZAH PART II  ✨๐Ÿ’ซ


๐Ÿ“š  TEMPAT-TEMPAT ISTI'ADZAH (BAGIAN 1)


๐Ÿ’Ž  Beberapa Keadaan atau Kondisi Yang Disyari'atkan Untuk Meminta Perlindungan


๐Ÿ”–  Pertama
▶️  KETIKA HENDAK MEMBACA AL-QUR'AN  ◀️

๐Ÿ“–  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ูَุฅِุฐَุง ู‚َุฑَุฃุۡชَ ูฑู„ูۡ‚ُุฑุۡกَุงู†َ ูَูฑุณุۡชَุนِุฐۡ ุจِูฑู„ู„َّู‡ِ ู…ِู†َ ูฑู„ุดَّูŠุۡทَٰู†ِ ูฑู„ุฑَّุฌِูŠู…ِ

"Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."
(QS.An-Nahl: 98).


๐Ÿ”– Kedua
▶️  SETELAH BERDO'A ISTIFTAH SEBELUM MEMBACA AL-FATIHAH  ◀️

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata:

ู‚ุงู„ : ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ๏ทบ ุฅِุฐَุงู‚َุงู…َ ู…ِู†َุงุงู„ู„َّูŠู„ِ، ูˆَ ุงุณْุชَู‚ْุชِุญُ ุตَู„َุงุชَู‡ُ ، ูˆَูƒَุจَّุฑَ، ู‚َุงู„َ : ุณُุจْุญَุงู†َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِูƒَ. ุชَุจَุงุฑَูƒَ ุงุณْู…ُูƒَ ูˆَุชَุนَุงู„َู‰ ุฌَุฏُّูƒَ ูˆَู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุบَูŠْุฑُูƒَ ، ุซُู…َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ : ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุงุงู„ู„ู‡ُ ، ุซَู„َุงุซًุง ، ุซُู…َ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ : ุฃَุนُูˆุฐُุจِุงุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุณّู…ِูŠุนِ ุงู„ุนَู„ِูŠู…ِ ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠู…ِ ู…ِู†ْ ู‡َู…ْุฒِู‡ِ ูˆَู†َูْุฎِู‡ِ ูˆَู†َูْุซِู‡ِ.

"Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika hendak shalat malam Beliau ๏ทบ  membuka shalatnya dan bertakbir, lalu mengucapkan:

‎ุณُุจْุญَุงู†َูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ูˆَุจِุญَู…ْุฏِูƒَ. ุชَุจَุงุฑَูƒَ ุงุณْู…ُูƒَ ูˆَุชَุนَุงู„َู‰ ุฌَุฏُّูƒَ ูˆَู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุบَูŠْุฑُูƒَ

lalu mengucapkan:

ู„َุงุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َุงุงู„ู„ู‡ُ
sebanyak 3 kali, lalu mengucapkan:

‎ุฃَุนُูˆุฐُุจِุงุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุณّู…ِูŠุนِ ุงู„ุนَู„ِูŠู…ِ ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠู…ِ ู…ِู†ْ ู‡َู…ْุฒِู‡ِ ูˆَู†َูْุฎِู‡ِ ูˆَู†َูْุซِู‡ِ 

“Aku memohon perlindungan kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari syaitan yang terkutuk, yaitu dari gangguannya, kesombongannya dan sya’irnya”.
(HR. Abu Dawud: 775).


๐Ÿ”–  Ketiga
▶️  KETIKA SYAITAN MEMBERIKAN KERAGUAN  ◀️

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullรขh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 ูŠَุฃْุชِูŠ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ُ ุฃَุญَุฏَูƒُู…ْ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ู…َู†ْ ุฎَู„َู‚َ ูƒَุฐَุง ู…َู†ْ ุฎَู„َู‚َ ูƒَุฐَุง ุญَุชَّู‰ ูŠَู‚ُูˆู„َ ู…َู†ْ ุฎَู„َู‚َ ุฑَุจَّูƒَ ูَุฅِุฐَุง ุจَู„َุบَู‡ُ ูَู„ْูŠَุณْุชَุนِุฐْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู„ْูŠَู†ْุชَู‡ِ
 
“Syaitan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu bertanya, ‘Siapakah yang menciptakan ini? Siapakah yang menciptakan itu?’ Hingga dia bertanya, ‘Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?’ Oleh karena itu, jika telah sampai di situ, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah ๏ทป  darinya dan harus dia menyudahinya."

(HR. Bukhari: 3276, Muslim: 191).


Syaitan datang pada hati orang yang beriman dan membisikkan was-was untuk merusak keimanannya dan membuat keraguan.

๐Ÿ’ฌ  Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta'ala berkata:

Apabila terjadi pada hatimu was-was semacam ini, maka ketahuilah bahwa hal ini merupakan sharihul iman, dan (pertanda) imanmu murni, kalau tidak demikian tidak akan didatangi was-was, tetapi gunakanlah terapinya, seseorang yang merasakan pengaruh mikroba di tubuhnya, apakah ini menunjukkan kesehatan jasadnya atau tidak? Ini menunjukkan kesehatan jasadnya, karena kalau tidak merasa ada pengaruh dari mikroba, artinya ia kehilangan kekebalan terhadap penyakit, dan (kalau demikian) inilah namanya sakit.

๐Ÿ“˜  (At-Ta’liq ‘ala Shahihil Muslim: I/388).


Beliau pernah bercerita:

“Bahwa orang-orang Yahudi berbangga-bangga di hadapan orang-orang Islam, mereka berkata: Sesungguhnya kita tidak digoda dengan was-was pada shalat kita. Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu ditanya tentang hal tersebut, beliaupun menjawab: ‘Mereka-benar, apa yang dapat dilakukan oleh syaitan terhadap hati yang rusak?’”

๐Ÿ“˜  (At-Ta’liq ‘ala Shahihil Muslim: I/387).




๐Ÿ”–  Keempat
▶️  KETIKA MASUK WC/TOILET  ◀️


Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan:

ูƒَุงู†َ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ุฅِุฐَุง ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْุฎَู„ุงَุกَ ู‚َุงู„َ « ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّู‰ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْุฎُุจُุซِ ูˆَุงู„ْุฎَุจَุงุฆِุซِ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika memasuki wc, Beliau ๏ทบ  mengucapkan:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّู‰ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْุฎُุจُุซِ ูˆَุงู„ْุฎَุจَุงุฆِุซِ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari syaitan laki-laki dan syaitan perempuan."
(HR. Bukhari No. 142 dan Muslim No. 375).


Dalam hal ini selain membaca ta'awudz adalah membaca basmalah.

Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

ุณَุชْุฑُ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุฃَุนْูŠُู†ِ ุงู„ْุฌِู†ِّ ูˆَุนَูˆْุฑَุงุชِ ุจَู†ِู‰ ุขุฏَู…َ ุฅِุฐَุง ุฏَุฎَู„َ ุฃَุญَุฏُู‡ُู…ُ ุงู„ْุฎَู„ุงَุกَ ุฃَู†ْ ูŠَู‚ُูˆู„َ ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ

“Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah”.
(HR. Tirmidzi No. 606).


๐Ÿท️  Fungsi membaca Bismillah, yaitu:

1. Dalam rangka tabarruk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
2. Menutup tubuh kita dari pandangan syaitan supaya jin tidak bisa melihat aurat kita.


Dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullahu ta'ala ada 2 cara membaca  ุงู„ْุฎُุจُุซِ pada do'a:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّู‰ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْุฎُุจُุซِ ูˆَุงู„ْุฎَุจَุงุฆِุซِ

yaitu:

1. huruf  ุจ  di sini bisa dibaca dengan dhommah.
2. atau huruf ุจ  di sini bisa dibaca dengan sukun.


Apakah perbedaanya?

1. Jika ุจ  diberi tanda dhommah, berarti syaitan-syaitan laki dan syaitan-syaitan perempuan.

2. Jika ุจ  dibaca sukun berarti keburukan, semua jenis keburukan dan ini maknanya lebih umum.



Comments