BINA PEKAN 3

 


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Pekan Ketiga

📑 Dars 12  ::   Mengenal kalimat inti jumlah fi'liyyah untuk fi'il muta'addiy 

_________________________

REKAP MUHADHARAH

❶ Penanya: Indah retnowati - kelas 17.03

Bismillah, assalamu'alaikum, ustadzah 'afwan, ketika berlatih di buku, ada soal ، أَحَبَّ الطِّفْلَيْنِ الشَيْخَ

1. Apakah soal diatas sdh benar? 

2. Apakah maf'ul bih diatas terdiri dr susunan mudhof mudhofun ilaih? 

 Lalu jika dilihat الطفلينِ sdh manshub dgn huruf ي , untuk الشَّيْخَ apakah mmg harus mngkuti kaedah nashob jg?

 mohon pencerahan nya, bagaimana jika kami mendapati soal dgn maf'ul bih ny sperti diatas tadi, syukron

✍️Jawaban : Tim muhadharah

1. Salah karna fa'il tdk rafa' harusnya

الطِّفْلَانِ

2. Tidak, maf'ul bih diatas tidak terdiri mudhaf-mudhafun ilaih

3. Untuk الشَّيْخَ manshub karna maf'ul bih

Mungkin kalimatnya seharusnya


أَحَبَّ الطِّفْلَانِ الشَيْخَ


"Dua anak (lk) telah mencintai orang tua itu/tersebut" 

➖➖➖➖➖

❷ Penanya: Elsa Andriyani - BINA 17.01

1. apakah fi'il fail harus sama jenis nya ?  apa itu mudzakkar/muannastnya atau jamak mufradnya?

✍️Jawaban : Tim muhadharah

ya, seperti pada kaidah FIRA FARA MANIS 

sama jenis untuk muannats / mudzakkarnya.

Tanggapan : Elsa Andriyani - BINA 17.01

Afwan jenis muannas dan mudzakkar saja atau berlaku mufrad  mustanna dan jamak?

✍️Jawaban : Tim muhadharah

Untuk jenis hanya ada mudzakkar dan muannats

Adapun dari segi bilangannya, fi'il harus mufrad, sedangkan fail boleh mufrad, mutsanna atau jamak. 

➖➖➖➖➖

❸ Penanya: Meutia - 17.02

Bismillah, untuk fi'il membaca, makan, dan yg serupa, apa boleh tidak menggunakan objek? Karena seharusnya masuk dalam jumlah fi'iliyyah muta'addiy.

✍️Jawaban : Tim muhadharah

Fiil muta’addi (transitif) adalah fi’il yang membutuhkan satu maf’ul atau lebih untuk menyempurnakan maknanya. Apabila tidak ada maf’ul dalam kalimat yang terdapat fi’il muta’addi, maka maknanya tidak sempurna atau tidak termasuk kalam mufid

Tanggapan : Meutia - 17.02

Masih bingung ustadzah, kalimat saya sedang makan, masuk dalam fiil lazim atau fiil muta'adiy?

Karena tidak ada maf'ul nya, tapi kalau di tambah maf'ul masih bisa..

✍️Jawaban : Tim muhadharah

Fi'il lazim ketika dipakai dalam sebuah kalimat tidak menimbulkan pertanyaan lagi dan kalimat dianggap sempurna (saya sedang duduk, misalnya)

Sedangkan fi'il muta'adiy jika tidak pakai objek akan menimbulkan pertanyaan, dan kalimat jadi tidak sempurna. 


Contoh:

▪️Saya sedang makan ... » 

❓makan apa?

▪️Zaid sedang memukul ... »

orang yg mendengar/membaca pasti bertanya. 

❓Yang dipukul siapa/apa? 


Makanya:

Duduk/جَلَسَ = fi'il lazimah

makan/ أَكَلَ = fi'il muta'addy. 


📝 TIPS:

Untuk bisa membedakan lazim dan muta'addiy, coba gunakan konteks pertanyaan "apa yg di..."

Misal kata "makan", "apa yg di---makan?"

Bila bisa dibuat pertanyaan, maka berarti dia muta'addiy. Namun bila tidak bisa dibuat pertanyaan begitu, berarti lazim.

Ambil lagi contoh "duduk". Coba buat pertanyaan "apa yang di duduk?". Tidak indah kan kalimatnya. Maka berarti kata "duduk" adalah fi'il lazim. Itu penelitian saya sih. Belum ditemukan apakah betul atau tidak. Tapi selama ini saya gunakan begini untuk bisa memilah lazim dan muta'addiy.

➖➖➖➖➖

❹ Penanya : Tessi - 17.02

Apakah maf'ul bih harus Ma'rifat ?

✍️Jawaban : Tim muhadharah

Tidak harus, maf'ul bih bisa nakirah atau umum contohnya

يَشْتَرِيْ أَحْمَدُ كِتَابًا

"Ahmad sedang membeli sebuah buku."

Buku disini masih nakirah/umum, tidak ditentukan buku apa yang di beli pada kalimat tersebut, yang jelas

Ahmad sedang membeli sebuah buku, apapun itu.

Sedang ma'rifat adalah kata khusus yang telah ditentukan maksud atau ketentuannya, misalkan

يَشْتَرِيْ أَحْمَدُ كِتَابَ النَّحْوِ

"Ahmad sedang membeli buku nahwu"

Buku disitu ma'rifat dgn idhafah kepada isim ma'rifah alif lam النَّحْوِ

Dan telah di ketahui bahwa yang dibeli Ahmad adalah buku nahwu bukan selainnya

➖➖➖➖➖

❺ Penanya : Annisa - 17.01

Apakah fail yg bukan isim alam harus ditambah ال?


✍️Jawaban : Tim muhadharah

 Fa'il boleh ma'rifah dan boleh nakirah, tergantung kita ingin menyebutnya tertentu atau secara umum. 

Jika ingin mengkhususkan suatu isim untuk fa'il yang bukan isim alam, maka ditambahkan ال karena fail yang dimaksud pembicara adalah fa'il yang khusus

Contoh :

رَجَعَتِ الْمَرْأَةُ

Wanita itu telah pulang.


Tentunya wanita yang dimaksud pembicara adalah wanita yang tertentu, bukan wanita yg tidak diketahui oleh pembicara.

Untuk fa'il nakirah

Contoh :

جَلَسَ طَالِبٌ

Seorang siswa telah duduk

➖➖➖➖➖

❻ Penanya : Eneng Maryam - 17.03

Bismillah bagaimana cara membedakan fiil mutaaddi yg membutuhkan objek satu dan yg membutuhkan 2 objek syukron

✍️Jawaban : Tim muhadharah

Melihat pada makna kalimatnya, apakah kalimatnya telah sempurna dengan 1 maf'ul bih? Ataukah masih belum sempurna?

Jika kalimatnya belum sempurna dengan 1 maf'ul bih berarti fi'il muta'addynya itu butuh 2 objek

Untuk sekarang yang penting difahami dulu kaidah-kaidah jumlah fi'liyyah muta'addiyah, insyaaAllaah lengkapnya akan di dapatkan di pelajaran-pelajaran berikutnya 


•══════◎❅◎❁ SELESAI ❁◎❅◎══════•


_________________________

KOIN PEKAN 3

     

١. اِفْتَرَسَتِ الْحَيَّةُ الْفَأْرَةَ ✅

Ular itu telah menelan tikus itu

___________________________

٢. يَفْقِسُ الطُّيُوْرَ الْبُيُوْضُ ❌

Burung-burung itu sedang mengerami telur-telur itu

🍳 Fi'il dan fa'il tidak MANIS > تَفْقِسُ

🍳 fa'il harus RAFA' > الطُّيُوْرُ

🍳 maf'ul bih harus NASHAB > البُيُوْضَ 

🍳Kalimat yang benar:

 ✅تَفْقِسُ الطُّيُوْرُ الْبُيُوْضَ 

________________________


٣. رَحِمَ أُمَامَةٌ الْأَيْتَامَ ❌

Umamah telah menyayangi para yatim itu

🍕 Fi'il tidak MANIS > رَحِمَتْ

🍕 Fa'il أُمَامَةٌ IGM, tidak tanwin > أُمَامَةُ 

🍕 Kalimat yang benar:

✅رَحِمَتْ أُمَامَةُ الْأَيْتَامَ 

_________________________________

٤. تَنْهَشُ الدَّجَاجَاتُ الدَّوْدَاتِ ✅

Ayam-ayam betina itu sedang mematuk cacing-cacing itu

_________________________________

٥.  تَضْرِبُ الْكَلْبَ حَمْزَةُ ❌

Hamzah sedang memukul anjing itu

🍡 Fi'il dan fa'il tidak manis > يَضْرِبُ

🍡Kalimat yang benar:

✅يَضْرِبُ الْكَلْبَ حَمْزَةُ 

_______________________________________________________



PEMANASAN PEKAN 3

1. Apa yang dimaksud jumlah fi'liyah muta'adiyah? Jelaskan dengan rumus sakti beserta contohnya untuk setiap rumus sakti tersebut!

Jawab

🍭 Fi'il muta'addiy adalah fi'il yang butuh objek (maf'ul bih). Contoh:
 أَكَلَ 
Dia telah makan, pasti ada yang dimakan
 قَرَأَ 
Membaca, ada yang dibaca

Jadi jumlah fi'liyah muta'addiyah adalah kalimat yang diawali fi'il muta'addi (fi'il yang membutuhkan obyek/maf'ul bih)

🍭 Susunan 
jumlah fi’liyyah yang fi’ilnya muta’addiy ada 3 (tiga) unsur yaitu:

⭐ Fi’il (kata kerja)
⭐ Fa’il (pelaku)
⭐ Maf’ul bih yaitu objek atau yang dikenai perbuatan

🍭 Kaidah jumlah fi’liyyah untuk fi’il muta’addiy dengan rumus Sakti 
FIRA dan FARA MANIS MANA, dimana:

FIRA (FI’il harus mufRAd) 
Artinya tidak peduli apakah fa’ilnya mutsanna, atau jamak, fi’ilnya harus mufrad. Contoh: 

📖 قَرَأَ الْمُسْلِمُ الْقُرْآنَ
Muslim itu telah membaca Al Qur'an.

📖 قَرَأَ الْمُسْلِمَانِ الْقُرْآنَ
Dua muslim itu telah membaca Al Qur'an.

📖 قَرَأَ الْمُسْلِمُوْنَ الْقُرْآنَ
Orang-orang muslim itu telah membaca Al Qur'an.

FARA (FA’il harus RAfa’)
Kaitannya dengan keadaan kata ketika rafa’. 
Contoh:

🏮 Kalau dia mufrad maka maka tanda rafa'nya dengan dhammah

🎀 قَرَأَ الطَّالِبُ الْقُرْآنَ
Siswa itu telah membaca Al Qur'an.

🏮 Kalau dia mutsanna, maka tanda rafa'nya dengan alif

🎀 قَرَأَ الطَّالِبَانِ الْقُرْآنَ
Dua siswa itu telah membaca Al Qur'an.

🏮 Kalau dia jamak mudzakkar salim, maka tanda rafa'nya dengan waw

🎀 قَرَأَ الْمُسْلِمُوْنَ الْقُرْآنَ
Orang-orang muslim itu telah membaca Al Qur'an.

🏮 Kalau dia jamak muannats salim, maka tanda rafa'nya dengan dhammah

🎀 قَرَأَتِ الطَّالِبَاتُ الْقُرْآنَ
Para siswi itu telah membaca Al Qur'an.

🏮 Kalau jamak taksir, maka tanda rafa'nya dengan dhammah

🎀 قَرَأَ الطُّلَّابُ الْقُرْآنَ
Para siswa itu telah membaca Al Qur'an.

🏮 Kalau Isim yang lima maka tanda rafa'nya dengan huruf waw

🎀 قَرَأَ أَبُوْكَ الْقُرْآنَ
Ayahmu telah membaca Al Qur'an.


MANIS (SaMA JeNIS)
 Fi’il dan fa’il harus sama jenisnya. Contoh:

🍥 Kalau yang membaca orang muslim laki-laki:

🌸 قَرَأَ الْمُسْلِمُ الْقُرْآنَ
Muslim itu telah membaca Al Qur'an.

🍥 Kalau seorang wanita muslimah:

🌸 قَرَأَتِ الْمُسْلِمَةُ الْقُرْآنَ
Muslimah itu telah membaca Al Qur'an.


MANA (MAf’ul bih harus NAshab)
Maf’ul bih tidak terkait dengan fi'il dan fa'il. Contoh:

🎗️ Ketika mufrad nashab dengan fathah

🎒 رَأَيْتُ الطَّالِبَ
Saya telah melihat siswa itu.

🎗️ Ketika mutsanna nashab dengan ya

🎒 رَأَيْتُ الطَّالِبَيْنِ
Saya telah melihat dua siswa itu.

🎗️ Ketika jamak mudzakkar salim nashab dengan huruf ya

🎒 رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ
Saya telah melihat orang-orang muslim itu.

🎗️ Ketika jamak muannats salim nashab dengan kasrah

🎒 رَأَيْتُ الطَّالِبَاتِ
Saya telah melihat para siswi itu.

🎗️ Ketika jamak taksir nashab dengan fathah

🎒 رَأَيْتُ الطُّلَّابَ
Saya telah melihat para siswa itu.

🎗️ Ketika isim yang lima nashab dengan huruf alif

🎒 رَأَيْتُ أَبَاكَ
Saya telah melihat ayahmu.


________________________________


2️⃣ Sebutkan tanda Nashab dari isim isim berikut ini, kemudian berikan satu contoh kalimatnya dengan menggunakan isim tersebut sebagai maf'ul bihnya!

Jawab

🌷 A. Isim Mufrad
Tanda nashabnya fathah. Contoh:

🏕️ قَرَأَ الْفَتَی الْكِتَابَ
Pemuda itu telah membaca buku itu.

🌷 B. Isim Mutsanna
Tanda nashabnya dengan huruf ya. Contoh:

🏕️ قَرَأَ الْفَتَی الْكِتَابَيْنِ
Pemuda itu telah membaca 2 buku itu.

🌷 C. Isim Jamak Mudzakkar Salim
Tanda nashabnya dengan huruf ya. Contoh:

🏕️ كَرِهَ الْمُسْلِمُ الْكَافِرِيْنَ
Muslim itu telah membenci orang-orang kafir (lk) itu.

🌷 D. Isim Jamak Taksir lighairil 'aqil
Tanda nashabnya fathah. Contoh:

🏕️ فَتَحَ الْعَامِلُ الْأَبْوَابَ
Pekerja itu telah membuka pintu-pintu itu.

🌷 E. Isim Jamak Taksir lil 'aqil
Tanda nashabnya fathah Contoh:

🏕️ أَكْرَمَ الطُّلَّابُ الْأَسَاتِذَةَ
Para siswa itu telah memuliakan para pak guru itu.

🌷 F. Isim Jamak Muannats Salim
Tanda nashabnya kasrah. Contoh:

🏕️ أَكْرَمَتِ الطَّالِبَاتُ الْمُدَرِّسَاتِ
Para siswi itu telah memuliakan para bu guru itu.


__________________________________________


3️⃣ Apakah maf'ul bih wajib sama jenis dengan fa'il atau fi'il? Jelaskan !

Jawab

⚠️ Maf’ul bih tidak wajib sama jenis. Maf’ul bih itu berdiri sendiri, tidak
mempunyai kaitan dengan fi’il atau fa’il. Artinya baik fi’ilnya mudzakkar atau 
fi’ilnya muannats, maf’ul bih itu tergantung keadaan. 
Misalnya: Zaid membaca 2 (dua) buku, maka dikatakan:

▫️قَرَأَ زَيْدٌ الْكِتَابَيْنِ  💯

⛔ Tidak ada syarat Zaid itu mufrad maka maf’ul bihnya harus mufrad menjadi:

▫️قَرأَ زَيْدٌ الْكِتَابَ ❌

Karena faktanya Zaid membaca
2 (dua) buku.
 Jadi maf’ul bih ini tidak mempunyai kaitan syarat dengan fi’il ataupun fa’il, dia berdiri sendiri, sesuai dengan keadaan yang ada.


________________________________


4️⃣ Adakah kekhususan jamak muannats salim ketika manshub? Jika ada, jelaskan kekhususan tersebut !

Jawab

🌻 Ada kekhususan jamak muannats salim ketika manshub yaitu tanda nashabnya yang kasrah sementara tanda nashab asalnya adalah fathah. Contoh: 

▫️ رَأَيْتُ الْمُدَرِّسَاتِ 💯
Saya telah melihat para bu guru.

Bukan:

▫️ رَأَيْتُ الْمُدَرِّسَاتَ ❌

______________________________

UNTUK DIPELAJARI,
SEMOGA BERMANFAAT.
______________________________

WAAJIBAAT PEKAN 3 


🔉  PR HAFALAN  🔉

📢 Hafalkan kaidah jumlah fi'liyah muta'ady dan jelaskan dengan contoh untuk masing-masing kaidah tersebut!

❗ (Contoh kalimatnya tidak boleh sama untuk setiap kaidah dan wajib disertai terjemahan)


📝 PR TERTULIS 📝

1. Tentukanlah apakah kalimat berikut ini benar atau salah. Bila SALAH, jelaskan kesalahannya dan berikan kalimat yang benar. Kemudian TERJEMAHKAN kedalam bahasa Indonesia !

١. تُصْلِحْنَ الْمِيْكَانِيْكِيِّيْنَ السَّيَّارَاتَ 

٢. زَخْرَفَتِ الْعُمَّالُ مَسَاجِدًا

٣. قَرَأَ سُعَادٌ الْجَرِيْدَةَ

٤. يَبِيْعُ الْعَصِيْرُ أُسَامَةَ

٥. تُطْعِمُ بِنْتَانِ الدَّجَاجَاتِ

٦. يُخَيِّطُوْنَ الْخَيَّاطَاتُ سَرَاوِيْلًا

٧. تُبَلِّلُ الْمَطَرَ الْأَرْضُ

٨. أَحْرَقَ النَّارُ الْمَنْزِلَ


2. Buatlah masing-masing 1 kalimat jumlah fi'liyyah, dengan fa'il dan maf'ul bih sebagai berikut :

a. Mufrad Mudzakkkar
b. Mufrad Muannats 
c. Mutsanna mudzakkar
d. Mutsanna Muannats
e. Jamak Mudzakkar Salim
f.  Jamak Muannats Salim
g. Jamak Taksir lighairil aqil
h. Jamak taksir lil aqil mudzakkar
i.  Jamak taksir lil aqil muannats 


❗️📝 NOTE❗️


✍🏻 Jawaban tidak boleh sama persis dengan buku.

✍🏻 FA'IL  dan MAF'UL BIH tidak boleh memakai isim dhamir

✍🏻 Kalimat harus menggunakan FAIL yang berbeda tiap poin dari a - i

✍🏻 Kalimat harus menggunakan FI'IL MUTA'ADDIY yang berbeda tiap poin dari a - i



✍🏻 Terjemahan kalimat harus disertai keterangan muannats/mudzakkar dan keterangan waktu fi'il madhi/mudhari'


🎗 PR hafalan disetor ke grup tugas/hafalan atau ke WA musyrif/ah masing-masing.

🎗 PR tulisan dikirim ke email:

1⃣ 📧 pusat: binareguler@bisa.id
2⃣ 📧 kelas: email kelas
3⃣ 💬 WA musyrif/ ah masing-masing

Dengan judul/subject:
Kelas - Ikh/Akh - Nama - Waajibaat Pekan 3
📢 TANBIH :
🚫 Tidak mengerjakan 1 tugas = DO 
🚫 Deadline pengumpulan tugas Jum'at jam 18.00 Wib (tanpa potongan) 
✂ sampai Jum’at, jam 23.59 WIB dapat potongan nilai 20%


بارك اللّٰه فيكم ومعكم النّجاح ....
وجاهدوا ..... 📚📚📚

Comments