BINA PEKAN 4


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Pekan Ke-4

📑 Dars 13  ::   Mengenal kalimat inti jumlah ismiyyah 

_______________________________________________

REKAP MUHADHARAH 


(07 Jumadal Ula 1443H / 11 Desember 2021)

Materi:

📑 Dars 13  ::   Mengenal kalimat inti jumlah ismiyyah. 


❶ Penanya: Tessi - BINA 17.02

Pertanyaan :

Bismillah,

Kalau khobar apakah bisa dalam bentuk fi'il atau huruf ? 

Misal : Ibu sedang pergi ke pasar / kucing itu di atas kursi. Sedang pergi & di atas, apakah termasuk khobar ?

✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Khobar jumlah Ismiyyah yang kita pelajari pekan 4 ini jenisnya isim

Contoh : 

زَيْدٌ مَاهِرٌ

Zaid itu pintar

Khobar tidak bisa berupa huruf atau pun fi'il,  tapi khabar bisa berupa Jumlah Fi'liyyah. 

Seperti kata sedang pergi itu adalah Jumlah Fi'liyyah karna ada pelaku di dalam fiil tersebut

Na'am, sedang pergi dan di atas adalah khobar

Ibu sedang pergi ke pasar

الأُمُّ تَذْهَبُ إِلَی السُّوْقِ


Maka تَذْهَبُ sedang pergi adalah khobar jumlah filiyyah, yang terdiri dari fiil dan fail. 


الْقِطُّ عَلَى الْكُرْسِيِّ

Jumlah عَلَى الْكُرْسِيِّ merupakan khabar syibul jumlah (huruf jar + isim majrur) 


Tapi jenis khabar yang seperti ini tidak kita pelajari pada pekan sekarang. 

Insyaa Allaah dipertemuan selanjutnya kita akan pelajari bentuk khobar selain isim

〰️〰️〰️〰️


❷ Penanya : Indah Retnowati - BINA 17.03 

Pertanyaan : 

ana merasa kesulitan saat membuat kalimat jika perintahnya jamak mudzakar salim dan jamak taksir, kapan kata itu boleh digunakan untuk jamak taksir dan kapan boleh untuk jamak mudzakar salim, misalnya الطلاب dan الطالبون, syukron. 

✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Kata الطلاب merupakan jamak taksir

Kata الطالبون merupakan jamak mudzakkar salim

Untuk penggunaannya silahkan pilih salah satu

Untuk jumlah ismiyyah yang mubtadanya merupakan jamak lil aqil mudzakkar boleh gunakan salah satu yang penting antara mubtada' dan khabar sama bilangannya. 

Misal : 

الطَّالِبُوْنَ مَاهِرُوْنَ 

الطُّلَّابُ مَاهِرُوْنَ


Para Siswa laki2 itu pintar


Contoh lain : 

الطَّالِبُوْنَ جُدُدٌ

الطُّلَّابُ جُدُدٌ

 

Kenapa kata جُدُدٌ tidak mengikuti jamak mudzakar salim? 

Karna bentuknya hanya ada jamak taksir saja... dan جُدُدٌ ini bisa berlaku untuk mudzakar dan mua'ants.

〰️〰️〰️〰️

❸ Penanya: Rizka Alfaujjah - BINA 17.01

Untuk mubtada dan khabar dalam jumlah ismiyah selalu beriringan ? Atau bisa juga terpisah?

✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Bisa terpisah

Misal :

كِتَابُ الطَّالِبِ جَدِيْدٌ

Buku siswa (lk²) itu baru


Kata جَدِيْدٌ disini adalah khabar untuk كِتَابُ


Tanggapan penanya :

Apakah jika ada huruf jar maka itu juga khabar?

Misalnya :

كتاب الطالب على المكتب


✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Iya, untuk jumlah diatas maka على المكتب merupakan khabar untuk  كتاب.


Tambahan Mq:

Tidak semua huruf jar setelah mubtada adalah khabar, 

Misalnya 

الْمُسْلِمُوْنَ فِي الْمَسْجِدِ صَائِمُوْنَ


Maka yang menjadi khabar adalah صَائِمُوْنَ 

Untuk contoh

كِتَابُ الطَّالِبِ عَلَى الْمَكْتَبِ


Ini sudah masuk kepembahasan khabar ghairu mufrad InsyaAllah akan dipelajari dipekan yang akan datang. 

〰️〰️〰️〰️

❹ Penanya : Sarah Octavia - BINA 17.03

Pertanyaan : 

Bismillah musyrifaat ana izin bertanya..

Ana agak kesulitan saat menterjemahkan kalimat. Karena kosakata bahasa Arab cenderung banyak arti dan pemaknaan, sehingga ana agak kesulitan menentukan makna mana yang tepat. Contohnya saat menterjemahkan kalimat berikut

اِسْتَرْجَعَ الْمُبْتَلَيَانِ*

Ana menterjemahkan الْمُبْتَلَيَانِ menjadi 

"Dua orang lelaki yang menderita (itu)"

Karena dibeberapa sumber ana menemukan arti demikian, ternyata di KJ artinya korban.

Bagaimana cara tepat menentukan terjemahannya ya musyrifaat?

✍🏻 Jawaban : Tim Muhadharah


Na'am untuk menterjamahkan arab - Indonesia sangat banyak versi, selama arti katanya sesuai dengan kalimatnya + ada refrensinya maka akan dibenarkan, in sya allah...


📍Dua orang laki-laki yang menderita juga insyaallah dibenarkan ✅


•══════◎❅◎❁ SELESAI ❁◎❅◎══════•

_______________________________________________

KOIN Pekan 4 


🖊 ١) c   الْأَدْوِيَةُ نَجِيْعَةٌ

 🎗 Obat-obat itu manjur 


🖊 ٢) b   الشِّفَاءُ نَجِيْعٌ

 🎗 Obat itu manjur


🖊 ٣) d  الْمُؤْمِنُوْنَ صَوَادِقُ

🎗 Orang-orang yg beriman itu jujur


🖊 ٤) f   الطُّرُقُ وَاسِعَةٌ

🎗 Jalan-jalan itu luas 


🖊 ٥) a   الشَّارِعَانِ وَاسِعَانِ

🎗 Dua jalan itu luas

  _________________________________________


PEMANASAN PEKAN 4

              

❶ Jelaskan yang antum ketahui tentang Jumlah Ismiyyah ❗

Jawab:

🧵 Jumlah ismiyah adalah kalimat yg diawali dengan isim.

Ada dua pola:

1. Isim + isim

2. Isim + fi’il


Mubtada’ adalah isim di awal kalimat, sedangkan Khabar adalah kabar/keterangan yang menjelaskan mubtada’, bisa menerangkan sifatnya, keadaannya, atau profesinya.

________________________


❷ Jelaskan rumus Sakti Jumlah Ismiyyah beserta 1 contoh kalimat yang berbeda untuk setiap kaidahnya ❗

Jawab: 

Untuk lebih memahami kaidah pada jumlah ismiyah (mubtada’ khabar) dapat menggunakan rumus sakti:

Madu Manis dari Malang

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

MADU : mubtada’ dan khabar MArfu’ keDUanya. 

Tanda asli marfu’ adalah dhammah walau ada isim yang mempunyai tanda selain dhammah pada saat rafa' karena ada yang berubah hurufnya.

Contoh:

🍆 Bertanda dhammah (mufrad):

🥕 الْوَلَدُ طَالِبٌ

Arti: Anak laki-laki itu adalah seorang siswa. 


🍆 Bertanda huruf alif (mutsanna):

🥕 الْوَلَدَانِ طَالِبَانِ

Arti: Dua anak laki-laki itu adalah dua orang siswa. 


MANIS : mubtada’ dan khabar saMA jeNISnya. Sama2 mudzakkar atau sama2 muannats. 

🥕 النِّسَاءُ طَبِيْبَاتٌ

Arti: Para perempuan itu adalah para dokter (pr). 


🥕 الرِّجَالُ أَطِبَّاءُ

Arti: Para pria itu adalah para dokter (lk). 


DARI : Mubtada’ harus dari isim ma’RIfat.

Kita telah mempelajari bahwa isim ma’rifat ada 6 yaitu:

1. Isim dhamir (kata ganti). 

2. Isim maushul (kata sambung). 

3. Isim isyarah (kata tunjuk). 

4. Isim alam (nama orang/tempat). 

5. Isim yg dilekati ال. 

6. Isim yang diidhafahkan pada salah satu dari 5 isim ma’rifat yang disebut sebelumnya. 

Contoh: 

🥕 أَبُوْكَ تَاجِرٌ

Arti: Ayahmu adalah seorang pedagang. 


Kata أَبُوْ (asalnya أَبٌ) diidhafahkan kepada isim dhamir كَ maka ia menjadi ma’rifat.


MALANG : mubtada’ dan khabar SaMA biLANGannya. 

Artinya harus sama-sama mufrad, sama-sama mutsanna atau sama-sama jamak. 


Mufrad:

التِّلْمِيْذُ حَافِظٌ

Arti: Siswa itu adalah seorang penghafal Al Qur'an (lk). 

Mutsanna:

التِّلْمِيْذَانِ حَافِظَانِ

Arti: Dua siswa itu adalah dua orang penghafal Al Qur'an (lk). 

Jamak:

التَّلَامِيْذُ حَافِظُوْنَ

Arti: Para murid laki-laki itu adalah para penghafal Al Qur'an (lk).

_______________________________________


❸ Berikan masing-masing 1 contoh Jumlah Ismiyyah dengan Mubtada  :


A. Isim Mufrad:

 الْحَدِيْقَةُ جَمِيْلَةٌ

Arti: Taman itu indah. 


B. Mutsanna:

 الْبَيْتَانِ كَبِيْرَانِ

Arti: Dua buah rumah itu besar. 


C. Jamak Mudzakar Salim:

 الْمُسْلِمُوْنَ صَادِقُوْنَ

Arti: Para pria muslim itu adalah orang-orang yang jujur.


D. Jamak Muanats Salim

 الطَّبِيْبَاتُ مَاهِرَاتٌ

Arti: Para dokter perempuan itu pintar-pintar.


E. Jamak Taksir Lil 'Aqil 

 التُّجَّارُ أَغْنِيَاءُ

Arti: Para pedagang itu kaya. 


F. Jamak Taksir Lighairi 'Aqil

 الْكِلَابُ صَغِيْرَةٌ

Arti: Anjing-anjing itu kecil. 

________________________________________


❹ Apa kekhususan Jamak Taksir Lighairil Aqil ketika menjadi Mubtada atau Khabar❓Jelaskan dan berikan 2 contoh kalimat sederhana❗

Jawab:

Khusus Jamak lighairil Aqil ketika menjadi mubtada’ atau khabar dihukumi sebagai mufrad muannats. Jadi tidak perlu sama-sama jamak.


Contoh 1:

🍭 Saat mufrad:

 الْمِرْحَاضُ وَسِخٌ

Arti: Toilet itu kotor. 


🍢 Saat jamak:

 الْمَرَاحِيْضُ وَسِخَةٌ

Arti: Toilet-toilet itu kotor. 


Contoh 2:

🍭 Saat mufrad:

 الْبُرْجُ طَوِيْلٌ

Arti: Menara itu tinggi. 


🍡 Saat jamak:

 الْأَبْرَاجُ طَوِيْلَةٌ

Arti: Menara-menara itu tinggi. 

______________________________


❺  Terjemahkan ke dalam bahasa Arab dalam bentuk jumlah ismiyyah dengan pola isim + isim. 


A. Masjid itu indah:

 الْمَسْجِدُ جَمِيْلٌ.


B. Pintu-pintu itu terbuka:

 الْأَبْوَابُ مَفْتُوْحَةٌ.


C. Dua anak (pr) itu baik:

 الْبِنْتَانِ حَسَنَتَانِ.


D. Para petani (lk) itu rajin:

 الْفَلَّاحُوْنَ نَشِيْطُوْنَ.


E. Para wanita itu berpuasa:

 النِّسَاءُ صَائِمَاتٌ.

_________________________________

UNTUK DIPELAJARI,

SEMOGA BERMANFAAT.

_________________________________


WAAJIBAT PEKAN 4

🎙️WAAJIBAAT HAFALAN 

Hafalkan rumus sakti jumlah ismiyyah beserta penjelasan dan contoh untuk setiap kaidah.


✒ WAAJIBAAT TULISAN 

1️⃣ Tentukanlah apakah kalimat berikut ini benar atau salah. Bila SALAH, jelaskan kesalahannya dan berikan kalimat yang benar. Kemudian TERJEMAHKAN ke dalam bahasa indonesia.

١. رَجُلٌ دُكْتُوْرَانِ


٢. الْعُلَمَاءَ مَشْهُوْرَةٌ


٣. أُسَامَةُ طَبِيْبٌ


٤. الْمَسَاجِدَ كَبِيْرُوْنَ


٥.  الْعُمَّالُ عَائِدُوْنَ

 

٦. السَّيَّارَةُ مُتَهَشِّمَاتٌ


٧. طَائِرَانِ هَابِطَيْنِ


٨. السُّقُوْفُ مُتَسَرِّبٌ



2️⃣ Buatlah masing-masing 1 kalimat jumlah ismiyyah beserta TERJEMAHANNYA dengan mubtada berbentuk :


a. Mufrad Mudzakkkar

b. Mufrad Muannats

c. Mutsanna Mudzakkar

d. Mutsanna Muannats

e. Jamak Mudzakkar Salim

f.  Jamak Muannats Salim

g. Jamak Taksir Lighairil Aqil

h. Jamak Taksir Lil Aqil Mudzakkar

i. Jamak Taksir Lil Aqil Muannats


 ‼ NOTE  ‼


✍ Jangan lupa terjemahkan masing-masing jawaban soal bagian 2 ke dalam Bahasa Indonesia.


✍ Jawaban tidak boleh sama persis dengan buku.


✍ Membuat kalimat tidak boleh menggunakan isim dhomir & isim isyarah.


✍ Tidak boleh mengganti jenis mubtada



🔊 Waajibaat hafalan disetor ke grup tugas/ hafalan atau ke WA musyrif/ ah masing-masing.


📝 PR tulisan dikirim ke email :

1⃣ 📧 pusat: email pusat binareguler@bisa.id

2⃣ 📧 kelas: email kelas

3⃣ 💬 WA musyrif/ ah masing-masing


dengan judul/ subject:

Kelas - Ikh/ Akh - Nama - Waajibaat Pekan 4


📣 TANBIH :

🚫 Tidak mengerjakan 1 tugas = DO

🚫 Deadline pengumpulan tugas Jum'at 17 Desember 2021 pukul 18.00 Wib (tanpa potongan) 

✂ sampai Jum'at 17 Desember 2021 jam 23.59 WIB dapat potongan nilai 20%


Comments