BINA PEKAN 7

 

                                                                                                       بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Pekan ke-7

Dars 20  ::   at Tawaabi': Badal

Dars 21  ::   at Tawaabi': Taukid

___________________________

REKAP MUHADHARAH 

❶ Penanya: Sarah Octavia - BINA 17.03

Pertanyaan : 

Bismillah musyrifaat ana izin bertanya..

1. Untuk badal dan mubdal minhu apakah harus selalu ma'rifah, atau ada juga yang nakirah? Untuk contoh yang nakirah seperti apa ya?

2. Untuk isim yang mempunyai Mudhof ilaihi berupa dhomir seperti أُمُّهُ، ana melihat ia dapat berubah menjadi أُمِّهِ dan أُمَّهُ dengan sebab-sebabnya. Bukankah dhomir itu mabniy ya musyrifaat, lalu mengapa harakat akhirnya dapat berubah saat menjadi mudhof ilaihi? Apakah ada kaidah tertentunya?


✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

1.Badal (pengganti) dan mubdal minhu (yang diganti) tidak mesti sesuai dari segi ta’rif (ma’rifat) dan tankir (nakirah) nya. Mubdal minhu dalam bentuk ma’rifah bisa diganti dengan badal nakirah begitu pula sebaliknya. 

fiman Allah : 

 🎯إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمِ , صِرَاطِ اللَّهِ

Ke arah jalan yang lurus yaitu jalan Allaah

Badal ma'rifah menggantikan mubdal minhu nakirah

  

2. Jika huruf sebelumnya  dhammah atau fathah, maka ha'nya tetap berharakat dhammah.

Jika huruf sebelumnya berharkat kasrah/sukun, maka ha'nya berharakat kasrah untuk mempermudah pelafalan.

Contoh:

تُؤْمِنُوْنَ بِالْقُرْآنِ كُلِّهِ

Kalian (lk) beriman kepada Al-Qur'an, semuanya (seluruh isinya). 


Dhamir هِ berharakat kasrah karena kata sebelumnya كُلِّ juga berharakat kasrah. 

Contoh saat huruf sebelumnya berharakat sukun (فِيْ):

بَارَكَ اللَّهُ فِيْهِ/

بَارَكَ اللَّهُ فِيْهِمَا/

بَارَكَ اللَّهُ فِيْهِمْ/

بَارَكَ اللَّهُ فِيْهِنَّ.


Kecuali ha' yang untuk dhamir hiya (هَا), maka apapun harakat huruf sebelumnya, dia tidak berubah.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

❷ Penanya : Elsa Andriyani - 17.01 

Pertanyaan : 

1. untuk macam-macam taukid kedudukan sebagai apa? apakah mengikuti kata sebelumnya?

2. dan saya belum faham tentang badal

✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

1. Kedudukannya sebagai taukid, i'rabnya mengikuti muakkad

2. Kaidahnya:

- badal harus terletak setelah mubdal minhu

- sama i'rabnya (marfu,  majrur atau manshub)

- badal harus sesuatu yang dimaksud dalam pembicaraan.

- untuk badal yang menjelaskan bagian sesuatu dari mubdal minhu, maka harus ada dhamir yang kembali kepada mubdal minhu tersebut.

Contoh:

أَكَلْتُ التُّفَّاحَةَ نِصْفَهَا

Aku telah makan apel itu, setengahnya.

✒️ kata نِصْفَ sebagai badal terletak setelah mubdal minhunya yakni التُّفَّاحَةَ, i'rabnya sama manshub, setengah termasuk bagian dari mubdal minhu (apel), dan dhamir هَا (mudhaf ilaih) kembali pada التُّفَّاحَةَ yang muannats

〰️〰️〰️〰️ 

❸ Penanya:  Rizka Alfaujiah - 17.01

Pertanyaan : 

Bismillah, izin bertanya 🙏🏻

1. Tentang taukid, kata النفس dan  العين itu artinya sama kan (diri). Begitu juga كلُّ dan اَجْمَعَ artinya seluruh atau semua.

Yang saya tanyakan, kan itu artinya sama. Penggunaan nya untuk kalimat kalimat tertentu atau bebas. Misalnya, النفس untuk mudzakkar dan العين untuk muannats 🙏🏻. Mohon penjelasan nya

✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Kata النفس dan العين sama bisa mudzkar/ mua'anats aqil maupun ghairu aqil maknanya yg membedakan dhamirnya  عينهُ untuk mudzakar dan عينهَا untuk mua'anats. 

1. Lafaz Taukid yang digunakan bila Muakkad:

🌹Mufrad

👉NAFSU 

contoh:

جَاءَ الْأَمِيْرُ نَفْسُهُ

Telah datang sang pemimpin dirinya sendiri.


👉'AINU

contoh:

حَادَثَنِيْ الْأَمِيْرُ عَيْنُهُ

Telah berkata padaku sang pemimpin itu sendiri.


👉KULLU

contoh:

تُؤْمِنُوْنَ بِالْقُرْآنِ كُلِّهِ

Kalian (lk) beriman kepada Al-Qur'an, semuanya (seluruh isinya). 


👉JAMII'U

contoh:

قَرَأْتُ الْقُرْآنَ جَمِيْعَهُ

Aku telah membaca Al-Qur'an seluruhnya.


🌹🌹Mutsanna

👉ANFUSU

contoh:

جَائَتِ الْمُدَرِّسَتَانِ أَنْفُسُهُمَا

Dua bu guru itu telah datang, mereka berdua.


👉A'YUNU

contoh:

جَائَتِ الْعَمَّتَانِ أَعْيُنُهُمَا

Dua bibi itu telah datang, mereka berdua.


👉KILAA (u/mudzakkar)

contoh:

نَجَحَ الْأَخَوَانِ كِلَاهُمَا

Dua saudaraku telah lulus kedua-duanya.


👉KILTA (u/muannats)

contoh:

فَازَتِ الْبِنْتَانِ كِلْتَاهُمَا

Telah sukses dua putri itu kedua-duanya


💐Jamak

👉ANFUSU

👉A'YUNU

👉KULLU

👉AJMA'UUN


Syarat Taukid:

❗Diikuti dhamir Muakkadnya kecuali untuk ajma'uun/ajma'iin.

❗Wajib mengikuti I'rab Muakkadnya


Sering juga disebutkan lafaz (( أَجْمَع)) setelah lafaz (( كُلّ)) untuk memperkuat taukid. Lafaz (( أَجْمَع)) untuk mufrad mudzakkar, ((جَمْعَاء )) untuk mufrad muannats, (( أَجْمَعُوْنَ )) atau (( أَجْمَعِيْنَ )) untuk jama’ mudzakkar dan (( جُمَع )) untuk jama’ muannats.

Contoh:

هَبَّتِ الْمَدِيْنَةُ كُلُّهَا جَمْعَاءُ

Madinah bangkit semuanya.


 حَضَرَ الرِّجَالُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُوْنَ

Para lelaki telah hadir semuanya.


جَاءَتِ النِّسَاءُ كُلُّهُنَّ جُمَعُ

Para wanita telah datang semuanya.


{فَسَجَدَ المَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ}

“Maka para malaikat sujud semuanya .” (Shad: 73)


Kadang-kadang juga lafaz (( أَجْمَع )) tidak didahului oleh lafaz (( كُلّ )).

Contoh:

جَاءَ الرِّجَالُ أَجْمَعُوْنَ.


📙 Tanggapan Penanya : 

Pertanyaan Tambahan

Jika setelah lafadz كُلُّ ada lafadz اَجْمَعَ maka yang jadi taukid nya yang mana kak? 🙏🏻


✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Keduanya

Contoh :


فَسَجَدَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ

(Al Hijr 15:30)


كُلُّ(هُمْ) : توكيد أول

أَجْمَعُونَ : توكيد ثان

〰️〰️〰️〰️ 

❹ Penanya : Mutia - BINA 17.02

Pertanyaan : 

Bismillah, izin bertanya. Apakah  semua keterangan kaliamat selalu melekat dg pasangannya? 

Misalnya pada bab ini, badal selalu terhadap kata sebelumnya? Begitu juga dengan materi sebelumnya, na'at - man'ut, mudhaf - mudhaf ilaihi, dan lainnya.

✍️ Jawaban : Tim Muhadharah

Iya, 

badal selalu terletak setelah mubdal minhu. 

taukid selalu terletak setelah muakkad.

Na’at selalu terletak setelah man'ut.

Baik Badal,  Taukid dan Na’at termasuk tabi' (pengikut), jadi harus terletak setelahnya.

Yang pasti tidak ada tabi' yang berada sebelumnya. 


•══════◎❅◎❁ SELESAI ❁◎❅◎══════•

_______________________________________


PEMANASAN PEKAN 7

1. Jelaskan apa yang antum ketahui tentang taukid ?

Jawab : 

🌸 Secara bahasa arti dari taukid yaitu menguatkan. Fungsi taukid adalah menguatkan makna dari suatu kalimat dan untuk menolak sangkaan bagi pendengar atas makna lain yang terkandung dalam sebuah kalimat.

🌸 Taukid dalam pembahasan at tawabi' bukan taukid misalnya dengan sumpah, atau dengan إِنَّ tetapi menggunakan lafal tertentu misalnya dengan النَّفْسُ، الْعَيْنُ، كُلُّ، dan أَجْمَعُ

Contoh : 

قَامَ الْمُدَرِّسُ نَفْسُهُ

Seorang guru laki² itu telah berdiri, dirinya


Penambahan نَفْسُهُ untuk menegaskan jika yang berdiri adalah benar² seorang guru laki² itu, bukan orang lain. 


▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️


2. Sebutkan 4 kata yang bisa digunakan untuk taukid. Berikan masing-masing 1 contoh dalam bentuk jumlah mufidah!! 

Jawab : 

Empat kata yang biasa digunakan sebagai taukid yaitu : 

🌼النَّفْسُ

Bermakna "diri"

Contoh :

حَضَرَ الْوَزِيْرُ نَفْسُهُ

Telah hadir seorang menteri (lk) itu, dirinya


🌼 الْعَيْنُ

Juga bermakna "diri"

Contoh :

جَاءَتِ الْمَرْأَةُ عَيْنُهَا

Telah datang seorang perempuan itu, dirinya.


🌼 كُلُّ

Arti dari كُلُّ adalah seluruhnya. 

Contoh : 

جَلَسَ الْكَاتِبُوْنَ كُلُّهُمْ

Telah duduk para sekretaris (lk) itu, seluruhnya.


🌼 أَجْمَعُ

Secara makna dan fungsi sama dengan كُلُّ yaitu untuk menegaskan bahwa yang melakukan suatu perbuatan adalah seluruhnya, bukan sebagiannya. Yang membedakan adalah jika كُلُّ harus bersambung dengan dhamir yang disesuaikan dengan muakkadnya (kata yang dikuatkan) sedangkan jika أَجْمَعُ tidak menggunakan dhamir.

Contoh : 

رَجَعَ الْمُعَلِّمُوْنَ أَجْمَعُوْنَ

Telah kembali para pengajar (lk) itu, seluruhnya. 


▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️


3. Jelaskan apa itu badal? Jelaskan hubungan antara isim isyarah dengan badal?


Jawab : 

🌺 Badal secara bahasa artinya mengganti - yang menggantikan. Disebut badal karena posisinya dalam kalimat itu adalah sebagai keterangan pengganti. Sering kali badal digunakan untuk menjelaskan kedudukan atau jabatan dari seseorang. Tetapi ini hanya salah satu contoh bentuk badal yang sebenarnya terdapat 4 bentuk. 

Contoh : 

 ذَهَبَ أَبِيْ مُحَمَّدٌ

Ayahku, Muhammad telah pergi.


⏫ Siapa ayahku ? Muhammad

Siapa Muhammad? Ayahku.

Kata مُحَمَّدٌ merupakan badal dari أَبِيْ.

🌺 Hubungan isim isyarah dengan badal.

Jika setelah isim isyarah terdapat isim yang ma'rifah disebabkan dimasuki oleh alif lam, maka ia menjadi badal.

Contoh :

 هَذَا الْقَلَمُ مَكْسُوْرٌ

Pulpen ini patah.


 تِلْكَ النَّافِذَةُ مُغْلَقَةٌ

Jendela itu tertutup


⏫ Kata الْقَلَمُ dan النَّافِذَةُ merupakan badal dari isim isyarah هَذَا dan تِلْكَ. Maknanya menjadi pulpen ini dan jendela itu, bukan kalimat sempurna sehingga agar menjadi kalimat sempurna perlu ditambahkan kata lain sebagai khabar. Namun, apabila kata الْقَلَمُ dan النَّافِذَةُ nakirah, maka akan menjadi kalimat sempurna :

 هَذَا قَلَمٌ 

Ini adalah sebuah pulpen.


 تِلْكَ نَافِذَةٌ

Itu adalah sebuah jendela.


▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️


4. Ada berapa kelompok badal? Jelaskan! 

Berikan 1 contoh kalimat untuk masing-masing kelompok!

Jawab :

Terdapat 4 kelompok badal : 

🌹Badal kulli min kulli (بَدَلُ الكُلِّ مِنَ الْكُلِّ) : menggantikan keseluruhan dari keseluruhan. Artinya antara yang digantikan dengan yang menggantikan ini sama, baik hakikatnya maupun dzatnya.

Contoh : 

 صَامَتْ فَاطِمَةُ أُمُّ عَبَّاسٍ

Fathimah, ibunya 'Abbas telah berpuasa.

⏫ Siapa Fathimah? Yaitu ibunya 'Abbas. Siapa ibunya 'Abbas? Yaitu Fathimah. 


🌹 Badal Ba'dh minal kulli (بَدَلُ الْبَعْضِ مِنَ الْكُلِّ) menjelaskan sebagian dari keseluruhan (bentuknya menjelaskan bagian -bagian).

Contoh :

 حَفِظَ الطَّالِبُ الْقُرْآنَ نِصْفَهُ

Seorang siswa (lk) itu telah menghafal Al-Qur'an setengahnya.


Bagian- bagian semacam نِصْفَهُ (setengahnya) ini disebut badal ba'dhi minal kulli.


🌹 Badal isytimal (بَدَلُ الْإِشْتِمَالِ)

Isytimal secara bahasa artinya meliputi atau mencakup. Badal isytimal biasa digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang dimiliki oleh mubdalnya.

Contoh : 

 سَرَّنِيْ الشَّارِعُ نَظَافَتُهُ

Jalan itu menyenangkan untukku, kebersihannya.


🌹Badal Ghalath ( بَدَلُ الْغَلَطِ). Merupakan badal karena salah sebut dan hanya kita temukan dalam bentuk lisan.


Contoh : 

رَأَيْتُ زَيْدًا .... الْفَرَسَ

Saya melihat Zaid, eh kuda. 

Sebenarnya yang mau dikatakan adalah 

 رَأَيْتُ الْفَرَسَ 

Tapi yang terucap adalah رَأَيْتُ زَيدًا karena mungkin waktu itu yang berbicara sedang memikirkan Zaid sehingga salah ucap. 


▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️


5. Buatlah kalimat dengan struktur sebagai berikut:


a.  Fi'il madhi + (Fa'il + na'at ) + (maf'ul bih + mudhaf ilaih) + badal


 قَرَأَ الْعَالِمُ الْفَاضِلُ سِيْرَةَ الْأَنْبِيَاءِ نِصْفَهَا

Seorang (lk) yang berilmu yang memiliki keutamaan itu telah membaca kisah para nabi, separuhnya.


b. (Mubtada + mudhaf ilaih) + (khabar + mudhaf ilaih) + taukid 


 بِنْتَا الْمُدِيْرِ حَفِيْدَتَا الْقَائِدِ كِلْتَاهُمَا

Dua anak perempuannya pak kepala sekolah itu, keduanya adalah dua cucu perempuannya seorang panglima.


c. Fi'il mudhari + fa'il + 'athaf + ma'thuf + taukid


 يَسْتَرِيْحُ الْمُعَلِّمُوْنَ وَالْمُعَلِّمَاتُ أَجْمَعُوْنَ

Para pengajar (lk) dan para pengajar (pr) itu sedang beristirahat, seluruhnya.



▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

_____________________

Waajibat Pekan 7 

🔊 PR Hafalan 

1. Hafalan macam - macam Badal dan Taukid beserta PENJELASAN ❗

📝 PR Tertulis  

1. Tentukanlah apakah kalimat berikut ini BENAR atau SALAH . Bila SALAH  jelaskan kesalahannya dan berikan kalimat yang benar. Kemudian TERJEMAHKANLAH ke dalam bahasa indonesia ❗ 

1. فَرَّحَنِيْ طَيْرِيْ صَوْتَهُ وَقِطَّةَ أَخِيْ رِيْشُهُ فِيْ دَارِنَا 


2. يَرْفَعُ الْأَتْقِيَاءُ أَبْنَاءُ الصَّالِحِيْنَ قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ الْحَسَنَةَ فِيْ رُبْعِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ


3. تَسُوْقُ السَّارِحُ الْمُجْتَهِدِ يَزِيْدُ الْأَغْنَامُ فِي الْمُرْتَعِ كُلُّهُمْ 


4. كَرَّمَ الْخَلِيْفَةُ هَارُوْنٌ الرَّشِيْدُ الْعُلَمَاءَ كُلُّهُمْ أَجْمَعُوْنَ 


5. فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَغِرِبِهَا آمَنَ النَّاسُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُوْنَ 


TANBIH 


Revisi pada "PR Tertulis,  bagian 1, no. 5"


Tercantum:

مَغِرِبِهَا 


Seharusnya:

مَغْرِبِهَا 

(Huruf غ disukun)


2. Buatlah kalimat  BESERTA ARTINYA dengan pola sebagai berikut: 

a. Fi'il + (fa'il + badal) + (maf'ul bih + na'at) 

b. (Mubtada + mudhaf ilaih) + khabar + athaf + ma'thuf  + Taukid 

c. Fi'il + (fa'il + mudhaf ilaih) + badal + jar + majrur 

d. Fi'il + (fa'il + na'at) + jar + majrur + taukid 

e. Mubtada' + badal + (khabar + na'at) 

________________________________________

KJ WAAJIBAAT PEKAN 7

 

Penilaian Bagian 1 : Koreksi Kalimat 

 

 

١. فَرَّحَنِيْ طَيْرِيْ صَوْتَهُ وَقِطَّةَ أَخِيْ رِيْشُهُ فِيْ دَارِنَا

 

Kalimat SALAH  karena : 

 

🏉 Badal صَوْتَ pada lafaz صَوْتَهُ tidak sama irobnya dengan mubdal minhu nya pada lafaz (طَيْرِيْ) yaitu ia rafa' dg tanda muqadarah karena sebagai fail. Seharusnya menjadi : صَوْتُ 

 

🏉 Ma'tuf (قِطَّةَ) tidak sama irob dengan ma'tuf alaihinya (طَيْرِيْ) yg ia fail dan marfu, sehingga ma'tuf seharusnya dirubah jadi marfu : قِطَّةُ 

 

🏉 Mudhaf ilaihi berupa dhamir هُ pada lafaz رِيْشُهُ tidak sesuai jenisnya, seharusnya dhamir muannats mufrad kembali kepada قِطَّةُ, menjadi dhammir هَا 

 

🏉 Kalimat yang benar :

فَرَّحَنِي طَيْرِيْ صَوْتُهُ وَقِطَّةُ أَخِيْ رِيْشُهَا فِيْ دَارِنَا 

 

🏉 Terjemahan :

Menggembirakanku burungku itu, suaranya, dan kucing saudaraku (lk), bulunya, di rumah kami 

 

______________________________________

 

٢. يَرْفَعُ الْأَتْقِيَاءُ أَبْنَاءُ الصَّالِحِيْنَ قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ الْحَسَنَةَ فِيْ رُبْعِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ)

 

Terjemahan :

Para santri laki-laki itu, anak-anaknya orang-orang shalih itu, sedang mengeraskan bacaan Al Quran yang indah itu pada seperempat surah Al-Kahfi .

 

________________________________

 

٣. تَسُوْقُ السَّارِحُ الْمُجْتَهِدِ يَزِيْدُ الْأَغْنَامُ فِي الْمُرْتَعِ كُلُّهُمْ

 

Kalimat SALAH  karena : 

 

 Fiil تَسُوْقُ tidak MANIS dengan failnya yaitu (السَّارِحُ), seharusnya menjadi يَسُوْقُ 

 

 Naat (الْمُجْتَهِدِ) tidak sama irobnya dengan man'utnya (السَّارِحُ) yg sebagai fa'il dan marfu, seharusnya ia marfu' menjadi الْمُجْتَهِدُ 

 

 Tidak MANA, yaitu maful bihnya (الْأَغْنَامُ) tidak nashab, seharusnya ia mansub menjadi الْأَغْنَامَ 

 

 Taukid ( كُلُّ ) pada lafaz (كُلُّهُمْ) tidak sama irobnya dengan muakkidnya yang ia seharusnya manshub yaitu الْأَغْنَامَ, sehingga taukidnya menjadi كُلَّ 

 

 Mudhaf ilaihi setelah badal di atas tidak MANIS dengan maful bih yaitu الْأَغْنَامَ seharusnya dengan dhamir ها (muannats mufrad), sehingga lafaznya menjadi كُلَّهَا 

 

 Kalimat yang benar :

يَسُوْقُ السَّارِحُ الْمُجْتَهِدُ يَزِيْدُ الْأَغْنَامَ فِي الْمُرْتَعِ كُلَّهَا 

 

 Terjemahan :

Penggembala yang tekun itu, Yazid sedang/akan menggiring domba-domba itu di padang rumput itu semuanya .

 

______________________________

 

٤. كَرَّمَ الْخَلِيْفَةُ هَارُوْنٌ الرَّشِيْدُ الْعُلَمَاءَ كُلُّهُمْ أَجْمَعُوْنَ 

 

Kalimat SALAH  karena : 

 

🎯 Kata هَارُوْنٌ merupakan IGM seharusnya هَارُوْنُ

 

🎯 Kata كُلُّهُمْ merupakan taukid bagi maf'ul bihi, seharusnya كُلَّهُمْ 

 

🎯 Kata أَجْمَعُوْنَ merupakan taukid bagi maf'ul bihi, seharusnya أَجْمَعِيْنَ 

 

🎯Kalimat yang benar :

كَرَّمَ الْخَلِيْفَةُ هَارُوْنُ الرَّشِيْدُ الْعُلَمَاءَ كُلَّهُمْ أَجْمَعِيْنَ 

 

🎯Terjemahan :

"Kholifah Harun Al Rasyid telah menghormati para ulama keseluruhan nya" 

 

____________________________

 

٥. فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا آمَنَ النَّاسُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُوْنَ 

 

🎨 Terjemahan :

"Ketika matahari telah terbit dari tempat tenggelam nya, maka akan beriman manusia seluruhnya" 

Comments