Ilmu Tajwid #6

Kesalahan-kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an.

Kesalahan-kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an yang tidak secara alami mengalir. Contoh ini saya kutip dari penjelasan Dr. Aiman Rusydi Suwaid di dalam videonya Ta’limut Tajwid ketika beliau menjelaskan kalamnya Imam Ibnul Jazari di dalam kitabnya ‘An Nashr’, pada video tersebut beliau menjelaskan dan mencontohkan delapan kesalahan-kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an, berikut penjelasannya:

1. Tamdighul Lisan (تمضيغ اللسان) Tamdhigh, berasal dari mudghah, yaitu gumpalan. Dimana ketika seseorang membaca Al Qur-an, seolah-olah pada mulutnya ada gumpalan, dan dia berbicara atau membaca dengan kondisi seperti itu. Inti dari cara baca seperti itu adalah takalluf/berlebihan/seperti dibuat-buat sehingga menyusahkan diri sendiri, padahal membaca Al Qur-an dengan tajwid merupakan bacaan yang ringan.

2. Taq’irul Fam (تقعير الفم) Taq’ir berasal dari Qa’ar, yaitu Fulan berbicara dengan cara taq’ir’ artinya ‘Fulan berbicara dari dalam tenggorokannya’.

Sebagaimana kita ketahui, huruf-huruf yang ada ditenggorokan adalah hanya ada 6 saja:  أ ، هـ ، ع ، ح ، خ ، غ 

Yang menjadi suatu kesalahan pembaca dalam membaca Al Qur-an dengan cara Taq’ir ini adalah karena tekanan yang berlebihan pada tenggorokan ketika berbicara atau membaca, sehingga dengannya akan keluar huruf-huruf yang menyerupai huruf ‘ain. Cara baca tersebut disebabkan karena terlalu menekannya bacaan seseorang kepada tenggorokannya. Maka hindarilah hal tersebut dengan cara yang biasa!

Allah subhanahu wa ta'ala  berfirman:

مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ  ٢

“Kami tidak menurunkan Al Qur-an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.”

 

3. Ta’wijil Fak (تعويج الفكّ) Ta’wij pada rahang yaitu membaca dengan cara imalah pada yang bukan tempatnya.

Dan Imalah adalah melafalkan alif yang dimiringkan, yaitu antara alif dan ya. Contoh menjadikan rahang bagian bawahnya senantiasa dikebawahkan ketika melafalkan huruf-huruf yang dibaca, dan itu tidak diperbolehkan!

 

4. Tar’idus Saut (ترعيد الصوت)  Tar’id pada suara, yaitu menjadikan suara seolah-olah bergetar dan berguncang Ada yang membolehkan membaca seperti itu, namun itu juga ketika seseorang merasa tersentuh dan menangis ketika membaca Al Qur-an secara spontan bukan dibuat-buat.

 

5. Tamthithus Syaddi (تمطيط الشّدّ) Tamthith pada huruf bertasydid, yaitu memanjangkan huruf yang bertasydidYaitu seorang pembaca melafalkan huruf-huruf yang bertasydid, dia panjangkan bacaannya, padahal sebagaimana kita ketahui bahwa mad pada huruf-huruf yang bertasydid hanya ada pada mim, nun dan gunnah.

 

6. Taqhti’ul Mad (تقطيع المد) Taqhti pada mad, maksudnya yaitu perpindahan dari satu tingkatan suara ke tingkatan suara yang berbeda dalam satu huruf mad. Hal ini tidak diperbolehkan, kenapa tidak boleh? Karena akan melahirkan beberapa mad dalam satu huruf mad tersebut.

 

7. Tahthninul Ghunnah (تطنين الغنات) Tathnin pada ghunnah/dengung ini serupa dengan taqthi pada mad, contoh:

من الجنّة و النّاس

Itulah yang disebut Tahthninul Ghunnah yaitu bergetarnya gunnah tsb.


8. Hashramatur Raa aat (حصرمة الراءات) Hasramah pada huruf ra.

Hasramah secara bahasa bermakna penyempitan, maksudnya seseorang menahan suara ra sedemikian rupa sehingga suara seperti terputus, (contoh). Pada bacaan tersebut huruf ra yang dilafalkan seakan akan terputus dan tertahan, padahal suara ra mengalir sebagaimana sifat yang disifatkan kepadanya, yaitu bainiyan (diantara rakhawah dan syiddah). 


Semua poin kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an diatas, saya sebutkan agar bisa kita pahami dan bisa kita hindari kesalahan-kesalahannya, dan yang terakhir, kesimpulan dari poin-poin diatas adalah takalluf.

Comments