Ilmu Tajwid #8

makharijul huruf.

 

Definisi Makharijul Huruf

Menurut bahasa, kata makharij adalah jamak dari kata makhraj yang berarti tempat keluarnya sesuatu. Sedangkan menurut istilah, makharijul huruf adalah: 

مَحَلُّ خُرُوجِ الْحُرُوفِ – أَي ظُهُورُهُ -  الذَّيِ يَنْقَطِعُ عِنْدَهُ صَوتُ النُّطْقِ بِهِ فَتَمَيَّزُ بِهِ عَنْ غَيْرِهِ 

“Tempat keluarnya huruf yang padanya berhenti suara dari sebuah lafadz (pengucapan) yang dengannya dibedakan suatu huruf dengan huruf lainnya." (Lihat Hidayatul Qari’ (I/61))

Yang dimaksud huruf di sini adalah huruf-huruf hijaiyah.

 

Pentingnya Mempelajari Makharijul Huruf

 Al Hafidz Ibnul Jazari rahimahullah dalam muqaddimah jazariah-nya berkaitan dengan pentingnya seorang qari mempelajari makharijul huruf ini, beliau berkata:

 

وَبَعْدُ إِنَّ هَذِهِ مُقَدِّمَةْ  -   فِي مَا عَلَى قَارِئِهِ أَنْ يَعْلَمَهْ

 

إِذْ وَاجِبٌ عَلَيْهِمُ مُحَتَّمُ  -  قَبْلَ الشُّرُوعِ أَوَّلاَّ أَنْ يَعْلَمُوا

 

مَخَارِجَ الْحُرُوفِ وَالصِّفَاتِ  -        لِيَلْفِظُوا بِأَفْصَحِ اللُّغَاتِ

 

Inilah muqadimmah, yang wajib diketahui para qari wajib atas mereka sebelum memulai qiraah, untuk mengetahui tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-sifatnya, supaya bisa melafazkan bahasa yang paling fasih.

 

Demikian juga, Syaikh Muhamad Makki Nashr berkata:

 “Ketahuilah bahwa bab ini termasuk bab tajwid yang terpenting. Maka bagi setiap orang yang ingin membaca Al Qur-anul Majid wajib memperhatikannya, yakni dengan menyempurnakannya.”

 

Alamuddin as-Sakhawi berkata:

“Huruf memiliki timbangan maka jangan anda melebihkan dan jangan anda mengurangi timbangannya."

 

Dari pernyataan para ulama di atas, dapat disimpulkan bahwa mempelajari makharijul huruf sangat penting bagi para penuntut ilmu tajwid, karena dengannya kita dapat menjaga kitabullah dari pengaruh lahjah (dialek), seperti lahjah yang mengubah huruf qaf menjadi ghain, demikian juga dapat menjaga kitabullah dari lahn dan tahrif yang menyebabkan perubahan makna dan kerusakan pada makna (fungsi) sebuah kata, dan yang terakhir dapat mengenal huruf-huruf mutajanisain, mutaqaribain dan mutaba’idain, yang dimana dengan mengenalnya dapat diketahui ada atau tidak adanya idgham pada sebuah kata didalam sebuah ayat tersebut.

 

Makharijul huruf terdiri dari 17 makhraj 

(menurut mazhab yang terkuat yaitu Imam Ibnul Jazari & Khalil bin Ahmad Al Farohidi).

 Makhraj-makhraj tersebut tercakup dalam lima tempat secara umum, yaitu:

1. Al Jauf (rongga mulut dan rongga tenggorokan), padanya ada 1 makhraj

2. Al Halq (tenggorokan), padanya ada 3 makhraj

3. Al Lisan (lidah), padanya ada 10 makhraj

4. Asy Syafatain (dua bibir), padanya ada 2 makhraj

5. Al Khaisyum (rongga hidung), padanya ada 1 makhraj 

 

Jadi, keseluruhannya ada 17 makhraj.

  

Cara Mengetahui Makharijul Huruf

Yang pertama yaitu taskinul harf (تسكين الحرف) yaitu mensukunkan huruf, dan

yang kedua adalah tasydidul harf (تشديد الحرف) yaitu mentasydidkan huruf

 

Cara Pertama, sukunkan terlebih dahulu huruf yang akan kita cari makhrajnya, kemudian masukkan huruf yang berharakat sebelum huruf yang disukunkan tersebut, seperti

أَثْ ، أَتْ ، أَبْ


Cara Kedua, tasydidkan terlebih dahulu huruf akan kita cari makhrajnya, kemudian masukkan huruf yang berharakat sebelum huruf yang disukunkan tersebut, seperti

أَثَّ ، أَتَّ ، أَبَّ

 

Ketika kita mengucapkan huruf hijaiyah dengan dua cara tersebut, maka kita akan merasakan suara tersebut akan tertahan pada sebuah tempat, maka disitulah makhraj hurufnya.

______________________________

al Jauf (rongga mulut dan rongga tenggorokan). 

Menurut bahasa, al Jauf adalah al-khala (الْخَلاَءُ) tempat yang kosong atau rongga, adapun menurut istilah adalah:

مَنْطِقَةُ التَّجْوِيفِ الْحَلْقِيِّ وَالتَّجْوِيْفِ الْفَمَوِيِّ

“Daerah rongga tenggorokan dan rongga mulut.” (Hilyatut Tilawah hal. 86)

 Ada persepsi yang salah berkaitan dengan al jauf ini, dikatakan bahwa al Jauf keluar dari dada, bukan!, akan tetapi al jauf keluar dari rongga tenggorokan dan rongga mulut. Pada al Jauf keluar 1 makhraj, dan dari satu makhraj ini keluar darinya tiga huruf mad, yaitu:

1. Alif yang sebelumnya huruf berharakat fathah

2. Wau sukun yang sebelumnya huruf berharakat dhammah

3. Ya sukun yang sebelumnya huruf berharakat kasrah


Imam Ibnul Jazari rahimahullah ta'ala berkata:

فَأَلِفُ الْجَوْفِ وَأُخْتَاهَا وَهِي       -       حُرُوفُ مَدٍّ لِلْهَوَاءِ تَنْتَهِي

“Huruf alif makhrajnya dari al jauf, begitu juga dua saudaranya semuanya huruf mad, yang pengucapannya berhenti diudara.” (Matan Jazari bait ke 10)


Dan sekarang kita praktikkan makhraj huruf-huruf al Jauf

1. Alif yang sebelumnya huruf berharakat fathah

قَالَ  -  وَلاَ الضَّآلِين  -  جَآء  -  يَآأَيـُّهَا


Perhatikan!!!, Huruf alif ini keluar dari rongga tenggorokan dan rongga mulut,

yang dimana posisi mulut terbuka dengan tanpa berlebihan, kemudian posisi lidah dalam keadaan normal (tidak terangkat) dan pita suara bergetar, sehingga dengan keadaan tersebut keluarlah huruf alif mad (baca kembali contohnya)

 

2. Wau sukun yang sebelumnya huruf berharakat dhammah, contoh:

يَقُولُ  -  قُومُوا  -  وَبْتَغُوا  -  تَصُومُون

Ketika seseorang membaca wawu mad, maka bagian pangkal lidah terangkat saat melafalkannya disertai bibir yang dimonyongkan (baca kembali contohnya)

 

3. Ya sukun yang sebelumnya huruf berharakat kasrah

قِيلَ  -  عِيسَى  -  يُرِيد  -  رَحِيم

ketika seseorang membaca ya mad, maka bagian tengah lidah terangkat saat melafalkannya, (baca kembali contohnya) Demikian.

 

Beberapa kesalahan-kesalahan dalam pengucapan Al Jauf :


a. Suara masuk hidung, contoh:

جَآء

b. Suara huruf yang bervokal “o” ketika fathah, masuk hidung/suara ke dalam, contoh:

طَاهَا

c. Suara huruf yang bervokal “a” ketika fathah, diucapkan menebal sehingga hampir menyerupai bunyi “o”, contoh:

الرَّحْمَـنِ   

d. Ketika waqaf, suara seolah membentur huruf hamzah. Contoh:

أَفْوَاجَا 

Bukan

أَفْوَاجَاءْ

________________________

Al Halq.

Menurut bahasa, Al Halq adalah tenggorokan.

Dan secara terperinci pada Al Halq keluar darinya tiga makhraj, yaitu aqshal halq, washatul halq dan adnal halq.

 

Pertama, aqshal halq, artinya tenggorokan bawah, Dari sini keluar dua huruf, yaitu hamzah (ء) dan ha (ه)

Kedua, wasathul halq, artinya tenggorokan bagian tengah, Dari sini keluar dua huruf, yaitu ‘ain (ع) dan ha (ح)

Ketiga, adnal halq, artinya, tenggorokan atas. Dari sini keluar dua huruf yaitu ghain (غ) dan kha (خ)

 

Dengan demikian, jumlah huruf hijaiyah yang keluar dari makhraj al-Halq adalah 6 huruf

 Imam Ibnul Jazari rahimahullahu ta'ala berkata:

 

ثُمَّ لِأَقْصَ الْحَلْقِ هَمْزٌ هَاءُ

ثُمَّ لِوَسْطِهِ فَعَيْنٌ حَاءُ

...أَدْنَاهُ غَيْنٌ خَاؤُهَا 

 

"Kemudian, dari al halq keluar huruf hamzah dan ha"

"Lalu dari bagian tengahnya huruf ‘ain dan ha,"

"Lantas dari adna keluar huruf ghain dan kha." (Matan Jazari bait ke 11-12)

Keenam huruf diatas (ء – ه – ح – ع – خ - غ) disebut huruf-huruf halqiyah (حَلْقِيَّةٌ) yang artinya huruf tenggorokan karena keluar dari bagian organ tenggorokan.

 

Berikut latihan pengucapan huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan.

 

Pertama, adalah huruf hamzah dan ha, dan saya akan membacakannya dengan urutan sebagai berikut: 

Sukun sebelumnya fathah, sukun sebelumnya kasrah, sukun sebelumnya dhammah,

kemudian huruf yang berharakat fathah, huruf yang berharakat kasrah, dan huruf yang berharakat dhammah,

kemudian huruf yang berharakat fathah setelahnya alif mad, huruf yang berharakat kasrah setelahnya ya mad dan yang terakhir huruf yang berharakat dhammah setelahnya wawu mad. (Riyadhatul Lisan ‘Alan Nutqi bi Ahrufil Qur’an)

 

Catatan: Apabila ada Huruf hamzah sukun setelah huruf yang berharakat, maka wajib menukarnya dengan mad, oleh karena itu pada contoh dibawah ini tidak mungkin mendatangkan huruf hamzah sukun setelah huruf hamzah yang berharakat, sehingga kita cukupkan saja contohnya dari ayat-ayat Al Qur-an.

 

الهمز

يَأْ مُرُكُم ---َ--

َجِءْت ---ِ--

يُؤْ مِنُونَ ---ُ--

أَنْفُسهُمْ أَ

إِيَّاكَ إِ

َأُنْزِل أُ

ءَامَنُوْا ءَا

اِيْمَانًا إِى

أُوْتِي أُو

 

الهاء

ْأَهْوَآءَهُم ْأَه

اِهْبِطُوْا ِإِه

يُهْرَعُونَ أُه

هَبَآءً هَ

يَهِدِّى هِ

هُدًى هُ

هَاتُوا هَا

شَهِيْدًا هِى

هُودٍ هُو

 

 

Kemudian, latihan pengucapan huruf-huruf tenggorokan yang kedua adalah huruf ‘ain dan ha

 

العين

أَعْلَمُ أَعْ

اِعْتَدَوا إِعْ

اُعْبُدُوا أُعْ

عَلِمْتُمُ عَ

ْعِدَّتَهُم عِ

عُمْيًا عُ

عَاهَدُوْا عَا

عِيدًا عِى

عُوقِبَ عُو

 

الحاء

َاَحْسَن أَحْ

إِحْسَانًا إِحْ

ْأُحْسِرْتُم أُحْ

حَذَرَ حَ

ٌحِطَّة حِ

حُسْنًا حُ

حَاضِرِى حَا

حِينٍ حِى

حُوبًا حُو

 

 

Dan latihan pengucapan huruf-huruf tenggorokan yang terakhir adalah huruf ghain dan kha

 

الغين

أَغْنِيَآءَ أَغْ

اغْتَرَفَ إِغْ

أُغْشِيَتْ أُغْ

غَيبَ غَ

َغِشَوةٌ غِ

غُلْفٌ غُ

غَالِبٌ غَا

يَغِيظُ غِى

يَبْغُونَ غُو

 

الخاء

أَخْرَجُوكُمْ أَخْ

اخْتِلَافِ إِخْ

أُخْرِجَت أُخْ

خَتَمَ خَ

خِلْفَةً خِ

خُذُوا خُ

خَالِدٌ خَا

خِيفَةٌ خِى

فَخُورٍ خُو


Comments