Ilmu Tajwid #9

 Al Lisan.

 

Khusus pada makhraj Al Lisan ini karena makhrajnya banyak, maka pembahasannya akan kita bagi menjadi beberapa sesi. Dan sebelum membahas makhraj Al Lisan secara terperinci, kita perlu memahami dua bagian penting pada bagian organ mulut yang sangat erat kaitannya dengan makhraj Al Lisan, yaitu Al Hanakul A’la (الحنك الأعلى) dan Al Asnan (الأسنان), dengan perincian sebagai berikut1:

 

Pertama, Al Hanakul A’la (الحنك الأعلى) atau langit-langit atas.

Ia adalah bagian atas organ mulut yang terdiri dari 5 bagian penting, yaitu :

(1) Gusi,

(2) Langit-langit depan,

(3) Langit-langit keras,

(4) Langit-langit lunak, dan

(5) Anak tekak. 

 

Kedua, Al Asnan (الأسنان) atau gigi.

Gigi manusia berjumlah 32, 16 bagian atas, dan 16 bagian bawah.

Perinciannya sebagai berikut: gigi seri berjumlah 4, gigi seri samping berjumlah 4, gigi taring berjumlah 4, gigi geraham pertama (Adh Dhawaahik) berjumlah 4, gigi geraham kedua (Ath Thawaahin) berjumlah 12, dan gigi geraham akhir (An Nawaajidz) berjumlah 42.


Kemudian, setelah mengetahui dua bagian penting organ mulut yang sangat erat kaitanya dengan makhraj Al Lisan di atas, sekarang kita bahas makhraj Al Lisan secara khusus.

_________________

Al Lisan, atau lidah adalah bagian makjraj yang umum, dan darinya keluar 10 makhraj untuk 18 huruf. Dan secara terperinci terbagi menjadi empat bagian penting, yaitu aqshal lisan, washatul lisan, hafatul lisan dan tharaful lisan.

 

Pertama, Aqshal lisan.

 Aqshal lisan adalah bagian lidah yang paling dalam, dekat dengan tenggorokan, atau disebut juga dengan pangkal lidah. Padanya ada dua makhraj untuk dua huruf. Yaitu huruf qaf dan kaf.

 Imam Ibnul Jazari rahimahullah berkata:

... وَالْقَافُ  -   أَقْصَى اللِّسَانِ فَوْقُ ثُمَّ الْكَافُ   -   أَسْفَلُ ...

“Dan Qaf pada aqshal lisan, fauq (di atas), kemudian kaf dibawah makhraj qaf sedikit…” (Matan Jazari bait ke 12-13)


Makhraj pertama untuk huruf qaf, yaitu:

(يَخْرُجُ مِنْ أَقْصَى اللِّسَانِ مَعَ مَا يُحَاذِيهِ مِنَ الْحَنَكِ اللَّحْمِيِّ (الْمَنْطِقَةُ الرَّخْوَةُ

“Keluar dari pangkal lisan menempel pada bagian daging dari langit-langit (bagian yang lunak).” (Hilyatut Tilawah hal. 95)

Dari tempat ini keluar huruf qaf (ق). 

 

Makhraj kedua, untuk huruf kaf, yaitu:

يَخْرُجُ مِنْ أَقْصَى اللِّسَانِ مَعَ الْحَنَكِ اللَّحْمِيِّ وَالْعَظَمِيِّ مَعَا (الْمَنْطِقَةُ القَاسِيَةُ) تَحْتَ مَخْرَجِ القَافِ قَلِيلاً

“Keluar dari pangkal lisan menyentuh pada bagian daging dan tulang (bagian yang keras) dari langit-langit secara bersamaan, berada di bawah makhraj qaf sedikit.” (Hilyatut Tilawah hal. 96)

Dari tempat ini keluar huruf kaf (ك)

 

Berikut latihan pengucapan huruf-huruf al lisan, yaitu Aqshal lisan, yang terdiri dari huruf qaf dan kaf: 

القاف

أَقْرَرْتُمْ أَقْ

اقْتَرَبَ إِقْ

اُقْتُلُوْا أُقْ

قَدِيرٌ قَ

قِرَدَةً قِ

قُلْنَا قُ

قَالُوْا قَا

قِيلَ قِى

قُولُوْا قُو

الكاف

أَكْثَرُهُمْ أَكْ

إِكْرَهِهِنَّ إِكْ

أُكْرِهَ أُكْ

كَمَثَلِ كَ

كِبْرَهُ كِ

كُنْتُمْ كُ

كَانُوْا كَا

نَكِيرِ كِى

كُونُوْا كُو

__________________

bagian yang kedua dari makhraj Al Lisan ini, yaitu washatul lisan.

 

Washatul lisan (lidah bagian tengah) adalah pertengahan lidah. Padanya ada satu makhraj, dan darinya keluar tiga huruf, yaitu huruf jim (ج), syin (ش) dan ya (ي).

Imam Ibnul Jazari rahimahullah berkata:

 وَالْوَسْطُ فَجِيمُ الشِّينُ يَا ..

“... tengah lidah huruf jim, syin dan ya.”1

 

Berikut penjelasan makhraj ini:2

Huruf pertama, yaitu jim. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah menempel pada langit-langit, sehingga makhrajnya betul-betul tertutup dengan sempurna.

Huruf kedua, yaitu syin, huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah tidak menempel pada langit-langit, sehingga makhrajnya tidak tertutup.

Huruf ketiga, yaitu ya, huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah tidak menempel pada langit-langit, dan tampak makhrajnya tidak tertutup bersamaan dengan menurunnya pangkal lidah dan menaiknya tengah lidah.

 

Berikut latihan pengucapan huruf-huruf al lisan, yaitu washatul lisan, yang terdiri dari huruf jim, syin dan ya:

الجيم

أَجْرُهُ أَجْ

إجْعَلْ إِجْ

اٌجْتُثَّتْ أُجْ

جَمِيعًا جَ

جِبِلًّا جِ

جُنُودُ جٌ

جاعِلٌ جَا

وَجِاىءَ جٍي

جُوعٍ جٌو


الشين

أَشْرَكُوْا أَشْ

ْإشْتَرَوُا إِشْ

ْأٌشْدُد أُشْ

شَفَاعَةٌ شَ

شِءْتُمَا شِ

ْشُفَعَآء شُ

شَاءَ شَا

شِيْبًا شِى

شُورَى شُو

الياء

أَيْدِهِيمْ ْأَى

إِيمَنًا ْإِى

--- ---

يَرجِعٌ ىَ

مَعَايِشْ ىِ

يُنْفِقُونَ ىُ

يَاءَادَمُ يَا

يُحْيِيهَا يِى

يُوقَ يُو

 

_______________________ 

Kemudian bagian ketiga dari Al Lisan adalah hafatul lisan.

 

Hafatul lisan adalah bagian lidah yang berada di sisinya, di dekat gigi bagian kanan maupun kiri atau disebut juga tepi lidah. Padanya ada dua makhraj untuk dua huruf, yaitu huruf dhad (ض) dan lam (ل) 

Imam Ibnul Jazari rahimahullah  berkata:

وَالضَّادُ مِنْ حَافَتِهِ إِذْ وَلِيَا   -   الأَضْرَاسَ مِنْ أَيْسَرَ أَوْ يُمْناَهَا   -   وَاللَّامُ أَدْنَاهَا لِمُنْتَهَاهَا

“Dhad pada tepi lidah, pada gigi geraham dari sebelah kiri atau kanannya, adapun lam ujung tepinya…”


Makhraj pertama, untuk huruf dhad

يَخْرُجُ مِنْ إِحْدَى حَافَّتَيْ اللِّسَانِ أَوْ مِنْهُمَا مَعًا مَعَ مَا يُحَاذِيهَا مِنَ الصَّفْحَةِ الدَّاخِلِيَّةِ لِلأَضْراسِ العُلْيَا

“Keluar dari salah satu tepi lidah atau dari kedua-duanya secara bersamaan menempel pada dinding dalam gigi geraham atas.” 


Makhraj kedua, untuk huruf lam

يَخْرُجُ مِنْ أَدْنَى حَافَتيْ اللِّسَانِ إِلَى مُنْتَهَى الطَّرَفِ مَعَ مَا يُحَاذِيهَا مِنْ لِثَّةِ الأَسْنَانِ الْعُلْيَا (الضَّاحِكِينِ ، النَّابَيْنِ ، وَ الرُّبَاعِيَتَيْنِ وَ الثَّنِيَّتَيْن)

“Keluar dari ujung dua tepi lidah sampai pada akhir ujung lidah menempel pada gusi dari gigi-gigi bagian atas (yang berhadapan pada 2 gigi dhahik, 2 gigi taring, 2 gigi seri samping dan 2 gigi seri depan).” 

 

Berikut latihan pengucapan huruf-huruf al lisan sesi ke dua lainnya, yaitu hafatul lisan, terdiri dari huruf dhad dan lam:

الضاو

أَضْطَرُّهُ أَضْ

اضْرِبْ إِضْ

اُضْتُرَّ أُضْ

ضَيِّقًا ضَ

ضِدًّا ضِ

ضُرٌّ ضُ

ضَاقَتْ ضَا

ضِيزَى ضِى

رَضُواْ ضُو

اللام

أَلفَافَ أَلْ

َإِليَاس إِلْ

أُلقُواْ أُلْ

لَهُمْ لَ

لِلَّهُ لِ

لُؤْلٌؤٌ لُ

لَاهِيَةٌ لَا

أَلِيمٌ لِى

مَلُومًا لُو

____________________

bagian yang keempat dari makhraj Al Lisan, yaitu tharful lisan.

 

Tharful lisan adalah bagian lidah yang berada didepan dekat dengan bibir, atau disebut juga ujung lidah. Padanya ada 5 makhraj untuk 11 huruf, yaitu huruf nun (ن), ra (ر), tha (ط), dal (د), ta (ت), shad (ص), sin  (س), zai (ز), zha (ظ), dza (ذ), dan tsa (ث),

Berikut penjelasan makhrajnya:

 

Makhraj pertama, untuk huruf nun (ن)

يَخْرُجُ مِنْ طَرَفِ اللِّسَانِ مَعَ مَا يُحَاذِيهِ مِنْ لِثَّةِ الثَّنِيَّتَيْنِ الْعُلْيَيَيْنِ

“Keluar dari ujung lidah (menempel) pada gusi dua gigi seri atas.” 1


Berikut latihannya,

النون

أَنْعَمْتَ أَنْ

مِنْهَا إِنْ

بُنْيَانٌ أُنْ

نَحْنُ نَ

نِعْمَتِى نِ

نٌسَبِّحُ نُ

نَارًا نَا

حَنِيفًا نِى

نُوحى نُو

 

 

Makhraj kedua, untuk huruf ra (ر)  

يَخْرُجُ مِنْ طَرَفِ اللِّسَانِ مَعَ مَا يُحَاذِيهِ مِنْ لِثَّةِ الثَّنِيَّتَيْنِ الْعُلْيَيَيْنِ أَدْخَلُ قَلِيلاَ إِلَى ظَهْرِ اللِّسَانِ مِنْ  مَخْرَجِ النُّونِ

“Keluar dari ujung lidah menempel pada gusi dua gigi seri atas, sedikit lebih masuk ke punggung lidah dari makhraj nun.” 2

 

Syaikh Abdul Fatah al Marshafi rahimahullah berkata :

“Dari sini jelaslah bahwa huruf nun dan ra berserikat dalam makhraj, yaitu dari ujung lidah bertemu dengan gusi dua gigi seri atas. Tetapi huruf ra lebih masuk ke punggung lidah daripada makhraj nun, dan ini merupakan perbedaan di antara keduanya. Hendaklah dipahami.” 

Berikut latihan pengucapan huruf ra-nya:

الراء

أَرْبَعِينْ أَرْ

فِرْعَونُ إِرْ

أٌرْسِلَ ْأُر

رَغَدًا رَ

رِزْقًا رِ

ْرُزِقُوا رُ

رَاجِعُونَ رَا

رِيحًا رِى

رُوحًا رُو


Makhraj yang ketiga, untuk huruf tha (ط), dal (د), dan ta (ت)

يَخْرُجُ مِنْ طَرَفِ اللِّسَانِ مِنْ جِهَةِ ظَهْرِهِ مَعَ مَا يُحَاذِيهِ مِنْ أُصُولِ الثَّنِيَّتَيْنِ الْعُلْيَيَيْنِ

“Keluar dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada pangkal dua gigi seri atas.” 

Berikut latihan pengucapan huruf-hurufnya: 

الطاء

أَطْفَأَهَا أَطْ

اطْمأَنَّ إِطْ

نُطْفهً أُطْ

طَيِّبَةً طَ

طِبَاقًا طِ

طُغْيَانًا طُ

طَاعَةٌ طَا

طِينًا طِى

طُوبَاى طُو


الدال

أَدْنَاى أَدْ

إِدْرِيسَ إِدْ

اُدْخُلُواْ أُدْ

َدَعَان دَ

دِيَارِهِمْ دِ

دُخِلَتْ دُ

دآبَّةٍ دَا

دِينِ دِى

دُونِكَ دُو

التاء

أَتْبَعَ أَتْ

فِتْنَةٌ إِتْ

وَأُتْبِعُوا أُتْ

َتَكْتُمُون تَ

تِلَاوَتِهِ تِ

تُبْدُونَ تُ

تَابَ تَا

ءَاتِيكُم تِى

تُوبُوا تُو

 

Demikian disampaikan.

 

[1] Hilyatut Tilawah (hal. 102)

[2] Hilyatut Tilawah (hal. 104)

[3] Hidayatul Qari (I/67)

[4] Hilyatut Tilawah (hal. 106)

Comments